Kanal24, Malang – Pelatihan Mendeley 2025 yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) menghadirkan Muhammad Dhiyaul Khair, S.Psi., sebagai pemateri utama. Dalam materinya, ia menekankan bahwa penguasaan Mendeley dimulai dari pemahaman teknis paling dasar, yaitu proses instalasi perangkat lunak hingga persiapan akun.
“Mahasiswa perlu menyiapkan akun Mendeley dan akun Microsoft karena keduanya sama-sama penting. Akun Microsoft, misalnya, dibutuhkan untuk kompatibilitas instalasi di Windows. Selain itu, perangkat atau device yang digunakan juga harus memadai agar aplikasi berjalan dengan lancar,” jelas Dhiyaul.
Menurutnya, tahapan awal ini sangat menentukan agar mahasiswa dapat menggunakan Mendeley secara baik dan benar.
Baca juga:
Mahasiswa UB Gagas Laporan Keuangan Syariah untuk Panti

Kemudahan Sitasi dan Pengelolaan Referensi
Lebih jauh, Dhiyaul menjelaskan manfaat utama Mendeley bagi mahasiswa. Salah satunya adalah mempermudah proses penyusunan sitasi dan daftar pustaka yang sebelumnya dilakukan secara manual. “Kalau manual, mahasiswa harus teliti satu per satu, misalnya tanda kurung atau format tertentu bisa terlewat. Dengan Mendeley, cukup memasukkan referensi, maka sistem akan otomatis menyesuaikan format sitasi sesuai gaya yang dipilih,” ujarnya.
Keunggulan otomatisasi ini dianggap sangat membantu, terutama bagi mahasiswa tingkat akhir yang tengah mengerjakan skripsi, tesis, maupun publikasi ilmiah. Proses yang sebelumnya memakan waktu lama kini dapat dipersingkat dengan lebih akurat.
Pentingnya Ketelitian Meski Serba Otomatis
Meski Mendeley menawarkan fitur otomatisasi, Dhiyaul menekankan bahwa mahasiswa tetap harus mengedepankan sikap teliti. “Saat kita masukkan artikel ke reference manager, seringkali ada data yang belum sempurna. Misalnya nama penulis (author) tidak sesuai atau judul artikel yang kurang lengkap. Jadi, mahasiswa tetap wajib melakukan pengecekan ulang meskipun sistem sudah bekerja otomatis,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa Mendeley bukan hanya sekadar alat bantu, tetapi juga sarana untuk melatih keterampilan akademik yang lebih terstruktur dan rapi. Dengan begitu, kesalahan sitasi atau daftar pustaka dapat dihindari sejak dini.
Baca juga:
PKKMB FISIP UB 2025, Usung Inklusivitas dan Afirmasi Pendidikan Timur
Harapan untuk Mahasiswa FISIP UB
Sebagai penutup, Dhiyaul menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa lebih percaya diri dalam menyusun karya ilmiah. “Harapannya, setelah mengikuti pelatihan ini, mahasiswa tidak lagi mengalami kesalahan dalam pengelolaan referensi, terutama saat menghadapi ujian komprehensif atau penulisan skripsi. Dengan Mendeley, semua bisa lebih mudah, cepat, dan akurat,” katanya.Pelatihan ini menjadi langkah penting dalam mendorong literasi digital akademik di kalangan mahasiswa FISIP UB, sekaligus memperkenalkan mereka pada perangkat gratis yang dapat dioptimalkan dalam dunia penelitian. (nid/dht)