Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Kenali Scarcity Trauma dan Cara Menghadapinya

Einid Shandy by Einid Shandy
September 15, 2025
in Gaya Hidup
0
Kenali Scarcity Trauma dan Cara Menghadapinya

ilustrasi Scarcity Trauma

0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal 24, Malang – Pernahkah Anda merasa cemas berlebihan ketika uang mulai menipis, panik ketika menghadapi masalah keuangan, atau takut sesuatu yang dimiliki akan hilang begitu saja? Perasaan itu bisa jadi merupakan gejala dari kondisi yang dikenal sebagai scarcity trauma. Istilah ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi sebenarnya cukup banyak yang mengalaminya tanpa disadari. Scarcity trauma menggambarkan perasaan terjebak dalam kondisi kekurangan, baik dalam hal uang, waktu, kesempatan, maupun perhatian. Ketika dibiarkan berlarut-larut, trauma ini dapat memengaruhi cara berpikir, membuat seseorang terlalu berhati-hati dalam mengambil keputusan, dan bahkan menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan mental.

Apa Itu Scarcity Trauma?

Menurut penjelasan yang dirangkum dari WebMD, scarcity trauma adalah kondisi psikologis yang muncul ketika seseorang merasa hidupnya selalu terbatas dan tidak memiliki cukup. Kekhawatiran ini bisa berkaitan dengan keuangan, waktu, peluang, bahkan kebahagiaan.

Sebagai contoh, seseorang yang selalu merasa bahwa peluang kerja hanya untuk orang lain, atau terus-menerus takut kehabisan uang meski kebutuhan sehari-harinya sudah tercukupi, dapat dikatakan mengalami gejala trauma ini. Dalam bentuk sederhana, scarcity trauma adalah pola pikir yang membuat seseorang merasa tidak pernah cukup, meskipun sebenarnya hal-hal penting dalam hidup sudah ada.

Perasaan ini bisa muncul dari pengalaman masa kecil, misalnya ketika tumbuh dalam keluarga dengan keterbatasan ekonomi. Tekanan sosial juga bisa berperan besar, terutama ketika seseorang sering membandingkan diri dengan orang lain melalui media sosial. Akibatnya, muncul rasa khawatir berlebihan hingga mengganggu kemampuan menikmati hidup.

Penyebab Scarcity Trauma

Ada beberapa faktor yang bisa memicu kondisi ini.

  1. Pengalaman masa kecil dengan kekurangan. Anak yang sering melihat orang tuanya kesulitan memenuhi kebutuhan, atau terbiasa mendengar keluhan soal uang, bisa membawa pola pikir tersebut hingga dewasa. Hal ini menimbulkan rasa tidak aman yang menetap.
  2. Pengaruh media sosial. Saat ini banyak orang mudah membandingkan diri dengan pencapaian orang lain. Melihat teman sebaya liburan ke luar negeri atau membeli barang mewah dapat memunculkan perasaan tidak cukup, meskipun sebenarnya kehidupan pribadi sudah berjalan baik.
  3. Tekanan untuk selalu sukses. Lingkungan yang kompetitif di sekolah, kampus, maupun dunia kerja membuat seseorang merasa harus terus berada di atas. Jika standar kesuksesan terlalu tinggi, rasa cemas akan kegagalan bisa berkembang menjadi trauma kekurangan.
  4. Kondisi ekonomi yang tidak stabil. Krisis finansial, kenaikan harga kebutuhan pokok, atau ketidakpastian pekerjaan juga memengaruhi rasa aman seseorang. Dalam situasi seperti ini, perasaan takut kehilangan sering kali semakin kuat.

Ciri-Ciri Scarcity Trauma

Kondisi ini dapat dikenali melalui beberapa tanda. Seseorang yang mengalami scarcity trauma biasanya sering merasa khawatir tentang masa depan, meskipun kebutuhannya saat ini tercukupi. Ia juga mudah takut kehilangan sesuatu yang penting, baik uang, kesempatan, maupun hubungan.

Selain itu, orang dengan trauma ini kerap menunda keputusan karena takut salah langkah. Membayar tagihan di menit terakhir, terlalu fokus pada penghematan hingga tidak bisa menikmati hidup, atau menimbun barang secara berlebihan adalah contoh kebiasaan yang muncul. Dalam beberapa kasus, trauma ini bahkan menampakkan diri dalam bentuk perfeksionisme. Seseorang berusaha keras menjadi sempurna agar tidak kehilangan peluang, padahal hal itu justru menguras energi dan menambah beban pikiran.

Cara Mengatasi Scarcity Trauma

Meskipun tampak berat, kondisi ini bisa diatasi dengan beberapa langkah sederhana.

  1. Menyadari pola pikir kekurangan. Langkah awal adalah mengenali bahwa rasa takut dan cemas tidak selalu sesuai dengan kenyataan. Dengan kesadaran ini, seseorang dapat mulai membedakan antara kebutuhan nyata dan ketakutan yang hanya berasal dari pikiran.
  2. Melatih rasa syukur. Fokus pada apa yang sudah dimiliki dapat membantu mengurangi perasaan kekurangan. Misalnya dengan menuliskan tiga hal yang disyukuri setiap hari. Latihan kecil ini mampu menggeser pola pikir dari rasa tidak cukup menjadi lebih menghargai.
  3. Mengubah cara mengambil keputusan. Ketika menghadapi pilihan besar, berhenti sejenak, tarik napas, lalu pikirkan secara tenang. Tidak semua keputusan harus dianggap sebagai kesempatan terakhir. Dengan sikap lebih tenang, rasa percaya diri dalam mengambil keputusan juga akan tumbuh.
  4. Membangun rasa cukup. Belajar merasa puas dengan apa yang sudah dimiliki sangat penting. Apresiasi terhadap hal-hal kecil seperti hubungan baik dengan keluarga, kesehatan, atau pencapaian sederhana bisa membantu mengurangi rasa cemas berlebihan.
  5. Membatasi perbandingan sosial. Jika media sosial menjadi pemicu rasa tidak cukup, batasi penggunaannya atau pilih konten yang lebih positif. Fokus pada perjalanan diri sendiri dapat menjaga kesehatan mental lebih baik.
  6. Mengelola keuangan dengan bijak. Membuat anggaran yang realistis, disiplin dalam menabung, dan mengatur pengeluaran membantu menciptakan rasa aman. Dengan perencanaan keuangan yang jelas, kekhawatiran tentang masa depan bisa lebih terkendali.
  7. Mencari dukungan emosional. Berbicara dengan teman atau keluarga tentang kecemasan yang dirasakan bisa memberi kelegaan. Jika perlu, bantuan dari psikolog atau konselor juga sangat dianjurkan untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam.

Hidup dengan Rasa Cukup

Scarcity trauma mungkin membuat seseorang merasa selalu kekurangan, namun kondisi ini bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan memahami penyebab, mengenali gejala, dan menerapkan langkah-langkah sederhana, siapa pun dapat membangun pola pikir yang lebih sehat.

Hidup tidak selalu tentang berapa banyak yang dimiliki, tetapi bagaimana seseorang dapat merasa cukup dan mensyukuri yang ada. Dengan rasa cukup, kecemasan berlebihan bisa berkurang, keputusan dapat diambil lebih bijak, dan hidup menjadi lebih tenang.

Pada akhirnya, setiap orang berhak menikmati hidup tanpa bayang-bayang ketakutan akan kehilangan. Membangun rasa aman dari dalam diri adalah kunci agar bisa menjalani hari dengan lebih percaya diri dan bahagia. (hans)

Post Views: 30
Tags: KANAL24kanal24.co.idScarcity Trauma
Previous Post

Pendidikan Gratis Pasca Putusan MK: Antara Janji Konstitusi dan Political Will Pemerintah

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
oval layer

5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

August 25, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Kenali Scarcity Trauma dan Cara Menghadapinya

Kenali Scarcity Trauma dan Cara Menghadapinya

September 15, 2025
Pendidikan Gratis Pasca Putusan MK: Antara Janji Konstitusi dan Political Will Pemerintah

Pendidikan Gratis Pasca Putusan MK: Antara Janji Konstitusi dan Political Will Pemerintah

September 15, 2025
Pengamat Politik UB: Sri Mulyani dan Kredibilitas Fiskal Indonesia

Pengamat Politik UB: Sri Mulyani dan Kredibilitas Fiskal Indonesia

September 15, 2025
Dana Segar Rp200 Triliun, Bisakah Perbankan Dongkrak Ekonomi Lesu?

Dana Segar Rp200 Triliun, Bisakah Perbankan Dongkrak Ekonomi Lesu?

September 15, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023