Kanal24, Kamboja – Isu hak asasi manusia (HAM) di kawasan Asia Tenggara semakin menuntut peran generasi muda sebagai agen perubahan. Dalam konteks itu, keterlibatan mahasiswa dalam forum internasional bukan hanya ajang kompetisi, melainkan juga ruang strategis untuk menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan lintas negara.
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Britanya Beatrice, mahasiswi FH UB, terpilih sebagai salah satu dari tiga delegasi Indonesia dalam The 7th AICHR Youth Debate on Human Rights yang berlangsung pada 1–2 September 2025 di Cambodia-Japan Cooperation Center, Institute of Foreign Languages, Royal University of Phnom Penh, Kamboja.
Kompetisi bergengsi yang digelar oleh ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) Cambodia ini mempertemukan mahasiswa dari tujuh negara ASEAN: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Delegasi Indonesia terdiri atas Britanya Beatrice (FH UB), Rifqi Fierdha Maulana (FH Universitas Lambung Mangkurat), dan Anak Agung Ayu Rania Suri Mulyadi (Bina Nusantara Business School).

Selama dua hari, para peserta menjalani serangkaian agenda mulai dari orientasi, masterclass debat, hingga kompetisi utama yang membedah isu-isu krusial seputar HAM di kawasan. Forum ini juga menghadirkan pidato utama dari Perwakilan Komisi Hak Asasi Manusia Australia dan Sekretaris Jenderal ASEAN, menambah bobot akademik sekaligus diplomasi dari ajang tersebut.
Dalam keterangan yang diterima Kanal24 (16/9/2025) Britanya mengaku bangga dapat menjadi representasi kampus dan bangsa di forum internasional ini.
“Sebagai mahasiswi tentunya ajang ini merupakan pengalaman luar biasa. Saya mempelajari bagaimana menyusun dan menyampaikan argumen serta berinteraksi dengan sesama delegasi dari tujuh negara. Menjadi sebuah kebanggaan dan pengalaman berharga bagi saya untuk membawa nama Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan Indonesia di kompetisi ini,” ujarnya.
Lebih jauh, Britanya berharap keikutsertaan Indonesia dalam 7th AICHR Youth Debate on Human Rights menjadi langkah awal untuk mendorong generasi muda Tanah Air lebih aktif menyuarakan isu HAM, baik di level regional maupun global.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran pemuda ASEAN tentang peran AICHR dan isu HAM, sekaligus mengasah keterampilan berbicara di depan publik, berpikir kritis, kepemimpinan, serta memperkuat solidaritas antar pemuda di kawasan.
Dengan partisipasi ini, FH UB menegaskan komitmennya mendukung mahasiswa untuk tampil di panggung internasional, memperkuat jejaring akademik di Asia Tenggara, dan membekali generasi muda untuk terlibat aktif dalam diskursus HAM di masa depan.(Din)