Kanal24, Malang – Menuju kemandirian kecerdasan buatan (AI), pemerintah bersama perguruan tinggi terus memperkuat kolaborasi dalam mencetak generasi digital unggul. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) menggelar Kuliah Tamu bertajuk Indonesia Menuju Kemandirian AI: Strategi Nasional dan Peran Generasi Muda, yang berlangsung pada Jumat (19/9/2025) di Auditorium Algoritma Gedung G lantai 2 FILKOM UB. Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI, Nezar Patria, serta mahasiswa Teknik Komputer UB, Muhammad Gulam Syarif.
AI Talent Factory: Menyongsong Generasi Digital Unggul
Dalam paparannya, Nezar Patria menjelaskan program unggulan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang berfokus pada pengembangan digital talent, yaitu AI Talent Factory. Program ini dirancang untuk mempertemukan pemerintah, industri, dan perguruan tinggi dalam membangun ekosistem riset dan inovasi AI.
Baca juga:
FIA UB Bahas Strategi Pendidikan Hadapi AI di Era VUCA

“AI Talent Factory ini menghimpun berbagai network baik dari pemerintah, industri, maupun kampus untuk melahirkan best talent yang dibekali pengetahuan dan keterampilan terkini dalam pengembangan AI. Mereka nantinya akan menghasilkan solusi nyata lewat use case spesifik, misalnya untuk memecahkan masalah stunting, menyediakan pakan bergizi sehat, hingga mendukung proses bisnis koperasi dan layanan kesehatan,” ujarnya.
Nezar menegaskan, Universitas Brawijaya menjadi kampus pertama di Malang yang dipilih sebagai lokasi implementasi proyek ini. UB dianggap memiliki infrastruktur memadai, pengalaman riset yang kuat, serta ekosistem akademik yang siap berkolaborasi.
Etika dan Regulasi AI Jadi Prioritas
Selain soal talenta, Nezar menekankan pentingnya pedoman etika dalam pengembangan AI. Saat ini, Komdigi telah mengeluarkan surat edaran bagi pengembang dan pengguna AI, namun langkah tersebut masih perlu diperkuat.
“Kita butuh kerangka regulasi yang lebih kuat. Karena itu, pemerintah tengah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) yang sejalan dengan peta jalan pengembangan AI nasional. Tujuannya adalah menjamin keselamatan, keamanan, serta keberlanjutan inovasi AI di Indonesia,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan keinginan pemerintah untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Kota maupun Kabupaten Malang dalam penerapan teknologi AI di layanan publik. AI diyakini mampu membantu pemerintah daerah membuat keputusan berbasis data dengan lebih cepat, akurat, dan efisien.
Inovasi Robotik Mahasiswa UB
Selain menghadirkan perspektif kebijakan nasional, acara ini juga menampilkan karya inovatif dari mahasiswa. Muhammad Gulam Syarif, mahasiswa Teknik Komputer FILKOM UB, memperkenalkan Robot Humanoid Eropa 3 yang dirancang untuk mengikuti Kontes Robot Indonesia (KRI), khususnya kategori sepak bola humanoid.
“Robot ini menggunakan algoritma YOLOv5 untuk mendeteksi bola sebagai parameter pergerakan. Dengan sistem ini, robot mampu mengenali dan mengejar bola secara lebih tepat,” terang Gulam.
Ia menambahkan, timnya terus mengembangkan inovasi dari tahun ke tahun. Setelah berhasil mengatasi masalah kestabilan dengan menerapkan algoritma PID, kini mereka memperkenalkan algoritma ZNP yang lebih efektif dalam menjaga keseimbangan robot melalui pengukuran titik resultan pada kaki.

Baca juga:
Filkom UB Bekali Mahasiswa Wawasan Desain 3D Printing
“Harapan kami, inovasi ini bisa membawa UB menjadi juara dalam Kontes Robot Indonesia tahun depan,” pungkasnya.
Sinergi Pemerintah dan Kampus
Kuliah tamu ini menjadi wadah penting dalam menyinergikan strategi nasional dengan semangat inovasi generasi muda. Pemerintah hadir dengan visi membangun kemandirian AI melalui regulasi dan program talenta digital, sementara mahasiswa menunjukkan potensi nyata lewat riset robotika yang relevan dengan perkembangan teknologi global.Dengan dimulainya proyek AI Talent Factory di Universitas Brawijaya, diharapkan lahir lebih banyak inovator muda yang mampu menghadirkan solusi berbasis kecerdasan buatan, baik untuk kebutuhan masyarakat, bisnis, maupun pemerintahan. (nid/dpa)