Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Generasi Muda Terjebak Fenomena Financial Nihilism

Einid Shandy by Einid Shandy
October 6, 2025
in Perspektif
0
Generasi Muda Terjebak Fenomena Financial Nihilism

Ilustrasi Pemuda frustasi dengan kondisi keuangganya (Freepik)

4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Rasa putus asa terhadap masa depan ekonomi kini melahirkan fenomena baru di kalangan generasi muda. Alih-alih menabung atau berinvestasi dengan cara tradisional, banyak anak muda justru memilih langkah spekulatif melalui kripto, saham meme, hingga taruhan daring. Fenomena ini oleh sejumlah pakar disebut sebagai financial nihilism, yakni kondisi ketika seseorang merasa jalan menuju stabilitas keuangan terlalu jauh untuk digapai, sehingga lebih memilih “berjudi” dengan uang yang dimiliki.

Gambaran ini mencerminkan perasaan suram yang dirasakan anak muda terhadap kondisi ekonomi. Harga rumah terus melambung, biaya pendidikan semakin tinggi, persaingan kerja semakin ketat, dan utang pinjaman menumpuk. Situasi ini membuat sebagian dari mereka merasa tidak punya pilihan selain mengambil risiko besar.

Mengandalkan Keberuntungan

Jacob Kaplan, 25 tahun, adalah salah satu contohnya. Demi meraih keamanan finansial, ia rela menghabiskan waktu hingga 30 jam per minggu untuk bertaruh pada ajang olahraga melalui platform daring. Kaplan bahkan berlangganan layanan data olahraga dan aktif berbagi tips taruhan di forum Discord. “Ada risiko di setiap taruhan, tapi kalau dikelilingi orang yang tepat dan tahu apa yang dilakukan, itu bisa menjawab masalah yang generasi saya hadapi soal mencari keamanan keuangan,” ujarnya, dikutip dari CNBC pada Jumat (6/10/2025).

Kaplan bukanlah kasus tunggal. Ia bagian dari kelompok anak muda yang memilih meninggalkan strategi konvensional, seperti menabung atau membeli rumah, dan lebih percaya pada keberuntungan. Baginya, keberuntungan terasa lebih realistis dibanding menunggu hasil dari cara lama yang dianggap tidak relevan dengan kondisi ekonomi saat ini.

Lonjakan Investasi Spekulatif

Fenomena financial nihilism ditandai dengan meningkatnya minat pada berbagai bentuk investasi spekulatif. Bukan hanya kripto dan saham meme, tetapi juga opsi perdagangan, ETF leverage, hingga prediction market. Simon Oh, asisten profesor di Columbia Business School, menyebut tren ini sebagai respons rasional generasi muda. “Dibandingkan masa lalu, kini jauh lebih sulit mencapai tujuan finansial dengan cara akumulasi kekayaan tradisional. Jadi, langkah rasionalnya adalah mencoba peruntungan besar,” jelasnya.Sejak pandemi lebih dari lima tahun lalu, banyak instrumen berisiko semakin populer. Taruhan olahraga memungkinkan orang bertaruh pada hasil pertandingan NFL bahkan gosip hiburan. Kripto menjadi primadona, terutama Bitcoin dan berbagai meme coin. Saham meme yang dulu meledak seperti GameStop kini disusul gelombang baru, misalnya OpenDoor dan Kohl’s, yang nilainya sempat melonjak tajam dalam waktu singkat. ETF leverage juga semakin diminati, dengan jumlah peluncuran mencapai rekor baru pada 2024. Bahkan opsi perdagangan mencatat volume kontrak hingga 1,2 miliar pada Agustus 2025, naik 18 persen dari tahun sebelumnya.

Harapan yang Tertunda

Tidak semua pelaku datang dari latar belakang yang sama. Marcellous Donyae, konsultan pemasaran berusia 22 tahun, mulai mencoba opsi perdagangan sejak kuliah. Harapannya sederhana, terhindar dari utang pendidikan. “Saya ingin punya sumber pendapatan yang memberi kebebasan finansial dan kontrol hidup. Opsi perdagangan adalah cara yang menurut saya bisa memberi itu,” tuturnya. Kisah Donyae menggambarkan bagaimana anak muda berusaha keras menemukan jaring pengaman finansial. Sayangnya, impian itu semakin sulit digapai melalui jalur tradisional. Survei U.S. Bank mencatat 3 dari 10 anggota Gen Z sudah menyerah membeli rumah karena harga yang terlalu mahal. Kepemilikan rumah, yang dulu dianggap sebagai tolok ukur kesuksesan, kini terasa semakin jauh dari kenyataan.

Tekanan Ekonomi dan Sosial

Selain harga rumah, tantangan lain datang dari pasar kerja yang semakin padat dan inflasi pascapandemi. Tingginya utang kartu kredit serta beban pinjaman mahasiswa setelah berakhirnya masa penangguhan cicilan semakin memperburuk keadaan. Kyla Scanlon, komentator ekonomi sekaligus penulis buku In This Economy?, menilai banyak anak muda merasa terbuang dari sistem. “Hal-hal yang dulu ada di tangga ekonomi tradisional kini semakin tidak terjangkau,” katanya. Ia menambahkan, tekanan sosial juga memperparah kecemasan ini. Penolakan di aplikasi kencan, seleksi masuk perguruan tinggi yang ketat, serta standar hidup yang makin tinggi membuat rasa frustrasi semakin besar. Data Universitas Michigan menunjukkan, kelompok usia 18–34 tahun mencatatkan tingkat sentimen konsumen terendah sepanjang tahun ini, bahkan lebih rendah dibanding kelompok usia lainnya.

Antara Risiko dan Realita

Meski banyak yang memilih jalan berisiko, sebagian anak muda masih menyadari bahwa cara ini tidak bisa menjadi strategi jangka panjang. Kaplan misalnya, mengaku menyimpan sebagian besar keuntungannya di reksa dana indeks dan tabungan. “Saya tahu ini bukan sumber pendapatan jangka panjang yang berkelanjutan. Tapi sejauh ini, ini yang paling bermanfaat secara finansial. Pada waktunya, saya akan berhenti, membawa uang itu, dan selesai,” ujarnya. Fenomena financial nihilism memperlihatkan bahwa generasi muda tidak sekadar nekat, tetapi juga merespons kenyataan pahit yang mereka hadapi. Ketika jalur tradisional terasa semakin sempit, mereka mencari alternatif yang memberi harapan instan, meski berisiko besar.

Tren ini mungkin belum tentu bertahan dalam jangka panjang, namun sudah cukup menjadi cermin bahwa ada yang salah dalam sistem ekonomi saat ini. Selama impian dasar seperti rumah, pendidikan, dan keamanan kerja tetap sulit digapai, financial nihilism kemungkinan besar akan terus membayangi generasi muda.(hans)

Post Views: 60
Tags: Fenomena financial NihilismGenerasi MudaKANAL24kanal24.co.id
Previous Post

Expo PKM-BOX 2025 Tumbuhkan Semangat Wirausaha Mahasiswa FTP

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
oval layer

5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

August 25, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Generasi Muda Terjebak Fenomena Financial Nihilism

Generasi Muda Terjebak Fenomena Financial Nihilism

October 6, 2025
Expo PKM-BOX 2025 Tumbuhkan Semangat Wirausaha Mahasiswa FTP

Expo PKM-BOX 2025 Tumbuhkan Semangat Wirausaha Mahasiswa FTP

October 6, 2025
FISIP UB Perkuat Jejaring Alumni, Motor Penggerak Kolaborasi

FISIP UB Perkuat Jejaring Alumni, Motor Penggerak Kolaborasi

October 6, 2025
Asing Borong Saham BUMN

Tren Menanjak, Berikut Saham Pilihan Hari Ini

October 6, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023