Kanal24, Malang – Langkah kolaboratif antarkampus dalam memperkuat ekosistem media pendidikan terus bergulir. Senin (6/10/2025), rombongan KECE Media dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan kunjungan ke UB Medcom untuk melakukan benchmarking dan menjalin jejaring strategis dalam pengembangan TV kampus dan sistem konten digital edukatif.
Rombongan yang dipimpin oleh Direktur Direktorat Branding, Marketing, dan Media (DBMM) Unesa, Dr. Herma Retno Prabayanti, S.E., M.Med.Kom., diterima langsung oleh Manager UB Medcom, Abdullah Sidik, di Gedung UBTV, Universitas Brawijaya.
Abdullah Sidik menjelaskan bahwa UB Medcom merupakan payung dari tiga media utama milik Universitas Brawijaya: UBTV, UB Radio, dan Kanal24. Ketiganya berperan dalam memperkuat diseminasi informasi kampus serta membangun jaringan kolaboratif antartv kampus di Indonesia.

“Saat ini kami telah aktif berkolaborasi saling bertukar program dan berita dengan DIVIA TV Unpad, USM TV, UNHAS TV, Unila TV, dan Pattimura TV. Beberapa kegiatan kami juga melakukan live streaming bersama sehingga jangkauan siaran lebih luas. Kolaborasi ini membuat produksi lebih efisien dan saling menguntungkan, terutama saat bisa berbagi pendapatan,” jelas Abdullah.
Ia menambahkan, penguatan jejaring ini menjadi upaya UB untuk mendorong lahirnya ekosistem media kampus, dengan semangat berbagi sumber daya dan inovasi antarlembaga pendidikan.
Sementara itu, Dr. Herma Retno Prabayanti menjelaskan bahwa KECE Media kini menjadi produsen sistem konten di bawah Direktorat Branding, Marketing, dan Media Unesa.

“Awalnya kami dibentuk sebagai TV kampus, tapi karena kebutuhan publik berubah, kini kami berfokus sebagai produsen konten dan sistemnya. Kami belajar dari banyak pihak, termasuk dari CNN Indonesia dan NOICE, tapi kini kami sadar kekuatan kita justru ada di jejaring kampus,” ujarnya.
Menurut Herma, kolaborasi antar-TV kampus menjadi kunci penguatan industri media edukasi di Indonesia. “Bayangkan kalau semua kampus bersatu bikin konten bersama. Unesa saja punya 50 ribu mahasiswa—itu sudah jadi audiens besar. Kalau dikolaborasikan dengan UB dan kampus lain, pasti akan luar biasa dampaknya,” katanya.
Ia juga menyoroti perubahan tren media digital yang kini didominasi short content dan format vertikal (portrait). “Tantangan kita sekarang adalah mengubah mindset: bahwa setiap orang bisa menjadi content generator. Tidak harus kameramen profesional, tapi semua warga kampus bisa berkontribusi membuat konten positif,” ujarnya menegaskan.

Sebagai tindak lanjut, kedua pihak berencana mengembangkan program bersama yang mengarah pada konten edukasi populer, seperti hasil riset dosen, kolaborasi profesor lintas kampus, atau produksi short movie berbasis ilmu pengetahuan dan nilai kemanusiaan.
Dengan semangat kolaborasi ini, UB Medcom dan KECE Media Unesa berharap dapat memperkuat peran TV kampus sebagai garda depan literasi digital dan media edukasi yang inspiratif di Indonesia.(Din)