Kanal24, Malang – Sebagai langkah konkret dalam membangun semangat wirausaha di kalangan mahasiswa, Universitas Brawijaya menggelar Brawijaya Entrepreneur Festival (BEF) 2025 di Auditorium dan GOR Pertamina Universitas Brawijaya, pada 27–28 Oktober 2025. Acara yang diinisiasi oleh UKM Mahasiswa Wirausaha UB ini menghadirkan rangkaian kegiatan inspiratif mulai dari seminar, workshop, hingga expo produk kewirausahaan mahasiswa, serta dihadiri oleh berbagai tokoh muda dan profesional di bidang industri kreatif seperti Leonardo Edwin, Nabilla Ishma (Brand Ambassador Wardah), dan M. Hafizh Kurnia Utama (E-Commerce Affiliate Lead ParagonCorp).
Mencetak Wirausahawan Muda Sejak di Bangku Kuliah
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Brawijaya, Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H., menegaskan kepada Kanal24 pada Selasa (28/10/2025) bahwa kegiatan semacam BEF sangat strategis dalam upaya menyiapkan mahasiswa agar mampu menentukan arah kariernya setelah lulus. Menurutnya, tidak semua mahasiswa akan langsung bekerja atau melanjutkan studi, namun sebagian memiliki potensi besar untuk menjadi wirausahawan muda yang kreatif dan mandiri.
Baca juga:
KSR UB Gandeng Brins Malang Gelar Donor Darah

“Mencetak lulusan yang menjadi wirausaha itu tidak bisa tiba-tiba. Mereka harus dirancang sejak menjadi mahasiswa, baik melalui kurikulum, program pendanaan, hingga kegiatan kewirausahaan seperti BEF ini,” ujar Setiawan.
Ia menambahkan bahwa universitas selama ini telah berupaya mengembangkan ekosistem kewirausahaan melalui berbagai program, antara lain Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), P2MW, KMI Expo, dan Akademi Wirausaha Merdeka (AWM). Semua inisiatif tersebut bertujuan memberikan ruang dan pengalaman nyata kepada mahasiswa agar memiliki rencana karier yang matang.
Selain faktor internal seperti minat dan kemampuan, lanjutnya, faktor eksternal seperti dukungan keluarga dan lingkungan sekitar juga turut mempengaruhi arah karier mahasiswa. Karena itu, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi pembekalan dan pengalaman wirausaha selama masa studi.

Festival Kewirausahaan Terbesar di UB
Ketua Pelaksana BEF 2025, Frida Hening Safitri, menjelaskan bahwa acara tahun ini dikemas lebih luas dan interaktif dengan melibatkan lebih dari 120 tenant, di mana 70 di antaranya merupakan bisnis milik mahasiswa UB. Acara ini juga diwarnai berbagai kegiatan pendukung seperti beauty workshop, coswalk competition, mukbang challenge, serta E-sport by Kahf yang menyasar minat generasi muda di bidang digital dan hiburan.
“Kami ingin menjadikan BEF benar-benar seperti festival, bukan sekadar pameran. Jadi pengunjung tidak hanya melihat produk, tetapi juga belajar, berinteraksi, dan merasakan pengalaman langsung dari dunia kewirausahaan,” ujar Frida.
BEF juga menghadirkan 20 lebih brand kecantikan ternama seperti Wardah, Emina, Kahf, dan Maybelline yang memberikan diskon hingga 90 persen. Sementara untuk acara hiburan, pengunjung dapat menikmati penampilan spesial dari DJ Qiw0ii dan DJ DRP.
Frida menambahkan bahwa rangkaian seminar BEF turut menggandeng pembicara dari industri kreatif yang relevan dengan tren saat ini. “Tema besar kami adalah Creativepreneur. Kami ingin mahasiswa memahami bahwa wirausaha tidak selalu soal jualan, tapi juga bisa muncul dari bidang kreatif seperti fashion, beauty, konten digital, dan personal branding,” jelasnya.

Kolaborasi Akademik dan Industri
Keterlibatan berbagai pihak dalam BEF 2025 menunjukkan kuatnya sinergi antara akademisi, pelaku industri, dan mahasiswa. Dukungan penuh datang dari Direktorat Kemahasiswaan UB, ParagonCorp, dan Aster Kosmetik, yang bersama-sama mendorong tumbuhnya ekosistem bisnis berbasis kreativitas di lingkungan kampus.
Menurut Frida, pemilihan narasumber dan kolaborator dilakukan secara strategis agar mahasiswa bisa mendapatkan wawasan praktis dari para profesional. “Leonardo Edwin misalnya, kami hadirkan karena beliau adalah contoh nyata content creator yang berhasil mengubah hobi menjadi bisnis. Begitu juga dengan Nabilla Ishma dari Wardah yang dapat menginspirasi dari sisi personal branding dan industri kecantikan,” ungkapnya.
Selain itu, BEF juga memberikan ruang bagi UMKM lokal dan produk mahasiswa lintas fakultas untuk memamerkan hasil inovasinya. Hal ini sejalan dengan visi UB dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif dan mendorong mahasiswa menjadi pencipta lapangan kerja.

Wadah Bagi Generasi Kreatif dan Mandiri
Di akhir wawancara, Frida menyampaikan harapannya agar BEF dapat terus menjadi ajang tahunan yang mendukung lahirnya wirausahawan muda dari kampus Brawijaya. “Kami berharap BEF menjadi wadah yang berkelanjutan, bukan hanya acara seremonial. Dari sini, mahasiswa bisa belajar, membangun jejaring, dan menemukan potensi bisnisnya sendiri,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Setiawan Noerdajasakti yang menekankan pentingnya kesinambungan kegiatan kewirausahaan kampus. “Perguruan tinggi harus menjadi tempat tumbuhnya ide, kreativitas, dan keberanian untuk berinovasi. Dengan dukungan seperti ini, saya yakin lulusan UB akan semakin banyak yang menjadi entrepreneur sukses di masa depan,” pungkasnya.
Dengan beragam kegiatan edukatif dan inspiratif, Brawijaya Entrepreneur Festival 2025 menjadi bukti nyata komitmen Universitas Brawijaya dalam menumbuhkan budaya kewirausahaan yang berbasis kreativitas dan kolaborasi lintas bidang. (nid/pgh)










