Kanal24, Malang – Booth PT Pertamina Patra Niaga menjadi salah satu daya tarik utama dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-65 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) yang digelar di area kampus UB, Malang. Kehadiran booth ini tidak sekadar memeriahkan perayaan tahunan fakultas, tetapi juga menjadi wujud nyata kolaborasi antara dunia industri dan akademik.
Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Pertamina menghadirkan inisiatif berkelanjutan yang menghubungkan aspek ekonomi masyarakat dengan pelestarian lingkungan di wilayah Malang Selatan.
Dukungan Pertamina untuk Inovasi Pertanian Berkelanjutan
Keterlibatan Pertamina Patra Niaga dalam Dies Natalis FP UB menjadi bentuk dukungan nyata terhadap upaya pengembangan inovasi berkelanjutan di sektor pertanian dan lingkungan. Sebagai bagian dari komitmen BUMN dalam memperkuat ekosistem keberlanjutan, Pertamina berupaya menghadirkan pengalaman edukatif bagi mahasiswa dan masyarakat melalui berbagai program binaan CSR.
Baca juga:
Prof. Eiji Tanaka Ungkap Potensi Sel Pulpa Gigi untuk Regenerasi Sendi Rahang

Menurut Miqdad Muhammad, Community Development Officer PT Pertamina Patra Niaga Terminal Malang, kegiatan ini merupakan momentum penting bagi perusahaan untuk bersinergi dengan kalangan akademisi. “Kami hadir untuk mendukung dan memeriahkan kegiatan Dies Natalis Fakultas Pertanian UB dengan menggandeng mitra binaan dari program CSR. Fokus kami ada dua, yaitu pemberdayaan UMKM dan pelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Salah satu program unggulan yang dihadirkan dalam kesempatan ini adalah konservasi penyu di kawasan pesisir Malang Selatan, yang menjadi representasi dari komitmen perusahaan terhadap perlindungan keanekaragaman hayati sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Konservasi Penyu sebagai Wujud Kepedulian Lingkungan
Program konservasi penyu yang dijalankan Pertamina Patra Niaga berangkat dari meningkatnya aktivitas wisata di sepanjang pesisir Malang Selatan yang berdampak pada habitat alami penyu. Dalam program ini, tim CSR bersama masyarakat setempat melakukan penyelamatan telur penyu yang rentan rusak akibat aktivitas manusia, kemudian menetaskannya hingga siap dilepasliarkan kembali ke laut.
“Di beberapa pantai wisata di Malang Selatan, kami menyelamatkan telur-telur penyu yang berisiko terinjak atau rusak, kemudian kami tetaskan dan lepaskan kembali ketika waktunya tiba,” jelas Miqdad.
Tidak berhenti di situ, Pertamina juga menginisiasi Sekolah Alam Konservasi, sebuah ruang edukatif yang terbuka bagi masyarakat umum, akademisi, maupun pelajar. Melalui kegiatan belajar di alam terbuka ini, peserta diajak memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut, mengenali jenis-jenis penyu yang dilindungi, serta belajar tentang pengelolaan wisata yang ramah lingkungan.
Pendekatan edukatif ini dinilai efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. “Secara tren, masyarakat di pesisir kini semakin sadar akan pentingnya konservasi, apalagi setelah hadirnya lembaga seperti BCC (Beach Conservation Community) yang aktif mengedukasi dan melibatkan warga,” ujar Miqdad.
Sinergi dengan Akademisi dan Mahasiswa UB
Selain berfokus pada konservasi, program CSR Pertamina juga membuka ruang bagi kolaborasi akademik. Lokasi konservasi penyu di Malang Selatan kerap menjadi tempat magang, penelitian, dan kunjungan lapangan bagi mahasiswa dari berbagai universitas, termasuk Universitas Brawijaya.
“Beberapa mahasiswa pernah melakukan magang dan penelitian di lokasi konservasi kami. Kami selalu terbuka untuk kerja sama seperti ini karena memberi nilai tambah bagi kedua pihak,” tambah Miqdad.
Kolaborasi ini menjadi jembatan antara teori dan praktik. Mahasiswa tidak hanya belajar tentang ekologi dan konservasi, tetapi juga memahami dinamika sosial-ekonomi masyarakat pesisir. Hal ini sejalan dengan misi Fakultas Pertanian UB yang berupaya mengembangkan riset berbasis kebutuhan masyarakat serta mendorong penerapan hasil penelitian dalam kegiatan nyata.
Dengan adanya dukungan dari mitra industri seperti Pertamina, hasil riset kampus dapat lebih mudah diimplementasikan dan memberikan dampak yang lebih luas, baik dalam bidang pertanian berkelanjutan maupun konservasi sumber daya alam.
Membangun Ekosistem Inovasi dan Keberlanjutan
Kehadiran PT Pertamina Patra Niaga dalam peringatan Dies Natalis FP UB menjadi simbol kolaborasi strategis antara sektor pendidikan dan industri dalam membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat peran kampus dalam mendukung pembangunan nasional melalui pendekatan berbasis riset dan pengabdian masyarakat.
Miqdad menegaskan bahwa perusahaan terus berkomitmen mengembangkan model pemberdayaan yang adaptif terhadap tantangan lingkungan dan ekonomi. “Kami berharap program seperti ini bisa menginspirasi pihak lain untuk berkolaborasi. Semakin banyak yang terlibat, semakin besar dampaknya bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.
Melalui momentum Dies Natalis FP UB, hubungan antara dunia industri dan akademik diharapkan semakin erat. Fakultas Pertanian UB pun menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang kolaborasi lintas sektor demi terwujudnya pertanian dan pengelolaan sumber daya alam yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Dengan demikian, booth Pertamina Patra Niaga tidak hanya menjadi bagian dari pameran semata, tetapi juga simbol komitmen bersama dalam menjaga keberlanjutan ekosistem bumi melalui riset, inovasi, dan kepedulian terhadap lingkungan. (nid/pgh)










