Kanal24, Malang – Upaya memperluas jejaring kolaborasi akademik kembali dilakukan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) melalui kerja sama antarperguruan tinggi. Inisiatif ini diwujudkan dalam kegiatan kuliah tamu yang menghadirkan dua dosen FISIP UB sebagai narasumber dalam forum akademik nasional.
Kuliah tamu bertajuk International Relation & Politics in the Digital Era diselenggarakan pada Jumat (21/11/2025) oleh Departemen Ilmu Hubungan Internasional BINUS University. Acara yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting ini diikuti lebih dari 200 peserta, meliputi mahasiswa BINUS, perwakilan mahasiswa UB, dan peserta umum.
Baca juga:
UB Wisuda Deddy Susilardi, Auditor BPKP Raih Predikat Wisudawan Terbaik
Mengapa Kolaborasi Ini Digelar
Kolaborasi ini diinisiasi untuk memperkuat pertukaran keilmuan dan memperdalam diskusi akademik antarperguruan tinggi nasional, khususnya dalam isu politik dan hubungan internasional di era digital. FISIP UB dan BINUS University menilai bahwa perkembangan teknologi menuntut adanya pembaruan perspektif serta perluasan kajian lintas institusi. Kehadiran dosen tamu dari universitas lain dapat memperkaya pemahaman mahasiswa terhadap berbagai model kepemimpinan, dinamika politik global, hingga inovasi tata kelola digital.
Kepemimpinan Digital dan Legitimasi Politik
Dua dosen FISIP UB yang menjadi pembicara adalah Novy Setia Yunas (Ilmu Politik) dan Mohammad Alexander Mujibburrohman (Ilmu Pemerintahan).
Dalam materinya, Novy Setia Yunas membahas Digital Catalytic Leadership, konsep yang menekankan perlunya pemimpin mengorkestrasi berbagai aktor untuk mendorong akselerasi transformasi digital nasional.
āTransformasi digital adalah keniscayaan. Tantangannya masih besar, mulai dari infrastruktur, kualitas SDM, hingga political will. Digital Catalytic Leadership membantu pemimpin mempercepat perubahan melalui kolaborasi strategis,ā terang Yunas.
Sementara itu, Mohammad Alexander Mujibburrohman memaparkan topik Political Legitimacy in the Digital Era, menekankan pentingnya digital trust dalam inovasi layanan publik. Ia menjelaskan bahwa legitimasi politik semakin ditentukan oleh kemampuan pemerintah membangun kepercayaan digital yang aman, transparan, dan responsif.
āKepercayaan digital kini menjadi fondasi legitimasi politik. Inovasi layanan publik tidak akan efektif tanpa adanya trust antara pemerintah dan masyarakat,ā ujarnya.
Antusiasme BINUS University dan Dampak bagi Mahasiswa
BINUS University menyambut positif kolaborasi ini sebagai langkah memperkuat ekosistem akademik. Kehadiran dosen FISIP UB dinilai dapat memperluas wawasan mahasiswa mengenai isu kontemporer politik global dan dinamika transformasi digital. Keikutsertaan lebih dari 200 peserta juga menunjukkan tingginya minat terhadap topik yang dibahas.
Pihak penyelenggara menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen untuk mendorong kolaborasi keilmuan secara berkelanjutan. Forum ini memberikan insight akademik dan juga menghubungkan mahasiswa, dosen, dan peneliti dari berbagai institusi dalam diskusi yang produktif.
Kelanjutan Kerja Sama dan Arah Masa Depan
BINUS University menyatakan bahwa kuliah tamu ini merupakan bagian dari rangkaian kerja sama yang telah terjalin sebelumnya dengan FISIP UB. Sebelumnya, kedua institusi berkolaborasi dalam penyelenggaraan International Conference CODHES pada akhir Oktober 2025. Kegiatan bersama ini diharapkan menjadi pintu pembuka bagi kerja sama riset, pertukaran dosen, serta kolaborasi pengembangan kurikulum di masa depan.
Sebagai sesama perguruan tinggi yang aktif dalam pengembangan studi politik dan hubungan internasional, UB dan BINUS University berkomitmen memperkuat jaringan pengetahuan serta mendorong penelitian interdisipliner yang relevan dengan tantangan era digital. (nid)









