Kanal24, Malang – Keterampilan negosiasi kini menjadi salah satu kemampuan kunci yang wajib dimiliki generasi muda saat memasuki dunia profesional. Menyadari kebutuhan tersebut, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) menggelar Seminar Strategic Negotiator “Negotiation Hack: Jurus Mujarab Menang di Setiap Saat” pada Jumat (28/11/2025), bertempat di Hall Rudi Margono & Didik Farkhan lantai 10 Gedung C FH UB. Kegiatan ini diinisiasi untuk membangkitkan semangat mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan komunikasi dan interaksi profesional yang semakin kompleks.
Menurut Ketua Panitia, Ayu Mustika Pamungkas S.H., M.H., seminar ini diselenggarakan karena mahasiswa perlu dibekali teknik negosiasi sejak dini. Ketika memasuki dunia kerja, mahasiswa akan berhadapan dengan klien, rekan kerja, maupun situasi yang menuntut kemampuan berkomunikasi strategis. Melalui materi dari trainer BNSP, Andi, peserta diarahkan untuk memahami sekaligus mempraktikkan teknik negosiasi yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan dunia profesional.
Baca juga:
UB Siapkan Mekanisme Seleksi Maba 2026, Dua Prodi Baru Resmi Dibuka

Teknik Dasar Negosiasi untuk Dunia Kerja
Ayu Mustika menjelaskan bahwa seminar ini hadir untuk memberikan landasan awal bagi mahasiswa yang kelak akan memasuki lingkungan profesional. Keterampilan seperti membaca situasi, menyampaikan pendapat secara efektif, hingga teknik menyusun argumen yang meyakinkan diperkenalkan dalam sesi pemaparan materi. Para peserta juga mendapatkan praktik langsung melalui latihan-latihan kecil yang dipandu oleh pemateri.
Melalui sesi tersebut, mahasiswa memahami teori dan juga melihat contoh nyata bagaimana negosiasi berlangsung, termasuk kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan pemula.
“Teknik Mata Jujur” Paling Berkesan
Salah satu peserta seminar, Josafat Tulus, mengungkapkan bahwa teknik yang paling berkesan baginya adalah teknik mata jujur. Selama ini, banyak orang mengira menatap mata lawan bicara terlalu lama akan membuat situasi canggung. Namun, materi yang disampaikan menjelaskan adanya ritme ideal dalam kontak mata: menatap selama enam detik, mengalihkan pandangan sejenak, lalu kembali lagi dalam periode 12 detik.
Josafat mengatakan bahwa teknik tersebut memberikan perspektif baru, terutama bagi dirinya yang hanya memiliki pengalaman negosiasi sederhana. Menurutnya, latihan seperti penguasaan artikulasi, gestur tubuh, serta pemilihan diksi saat berbicara sangat membantu dalam membangun kesan profesional.

Negosiasi untuk Semua Situasi
Josafat berharap kegiatan seperti ini dapat terus digelar karena negosiasi diperlukan untuk mencari keuntungan dan juga dalam interaksi sehari-hari, seperti komunikasi dengan dosen maupun pihak lain di lingkungan kampus. Ia menilai bahwa kemampuan negosiasi merupakan keahlian universal yang sebaiknya dikuasai seluruh mahasiswa di Universitas Brawijaya.
Dengan terselenggaranya seminar ini, FH UB berharap mahasiswa dapat membawa pulang keterampilan yang dapat langsung diterapkan dalam situasi apa pun, baik di lingkungan akademik maupun profesional. Acara yang terbuka bagi seluruh mahasiswa lintas fakultas ini menjadi langkah nyata FH UB dalam memperkuat kompetensi soft skill generasi muda menyongsong dunia kerja yang semakin kompetitif. (nid/dht)









