Kanal24, Malang – Upaya memperluas akses pendidikan berkualitas bagi mahasiswa terus diperkuat melalui hadirnya berbagai program beasiswa dari lembaga perbankan, termasuk Bakti BCA. Dalam kegiatan expo beasiswa di FMIPA Universitas Brawijaya, stand Bakti BCA menarik perhatian banyak pengunjung karena menawarkan fasilitas pendanaan, pelatihan intensif, dan peluang berjejaring nasional bagi para awardee.
Dua perwakilan penerima beasiswa, Exel Boy Alfanso dan Fahri Nuril Fikri, keduanya mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer angkatan 2023, hadir sebagai penanggung jawab stand Bakti BCA. Mereka membagikan pengalaman pribadi sekaligus menjelaskan secara lengkap program dan manfaat yang ditawarkan oleh beasiswa tersebut.
Baca juga:
Peran Ahli Gizi Tak Tergantikan di Program MBG
Benefit Komprehensif untuk Pengembangan Mahasiswa
Beasiswa Bakti BCA memberikan berbagai fasilitas utama bagi para penerima selama satu tahun program. Fasilitas tersebut mencakup uang saku bulanan, subsidi UKT, serta rangkaian pelatihan pengembangan diri yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. Pelatihan tersebut meliputi transformational workshop, social community program, information and financial literacy, dan berbagai kegiatan pengembangan lainnya.
Menurut Exel dan Fahri, salah satu nilai tambah terbesar dari beasiswa ini adalah kualitas pelatihannya. Mereka menuturkan bahwa awardee mendapat kesempatan mengikuti workshop profesional yang digelar di hotel berbintang di Malang. Selain itu, peserta terbaik dari program community information dapat melaju ke National Summit, sebuah ajang bergengsi yang mempertemukan Bakti Champions dari 20 universitas terpilih di seluruh Indonesia. Kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk bertemu mentor, jaringan industri, hingga alumni penerima beasiswa terbaik dari berbagai kampus.
Syarat Seleksi Tiga Kategori
Program Beasiswa Bakti BCA memiliki tiga jalur kategori penerimaan, yaitu Kategori Finansial, Prestasi Akademik, dan Prestasi Non-Akademik.
Pada kategori finansial, syarat utama adalah memiliki IPK minimal 3,00 sebagai indikator kemampuan akademik dasar. Untuk kategori prestasi akademik, pendaftar harus memiliki IPK tinggi serta mengumpulkan beragam sertifikat pendukung, seperti pengalaman organisasi atau perlombaan akademik. Sertifikat dapat diunggah dari kegiatan maksimal tiga tahun terakhir.
Sementara itu, pada kategori prestasi non-akademik, peserta diwajibkan mengunggah sertifikat lomba non-akademik dengan minimal capaian tingkat provinsi. Sistem seleksi berlapis ini memungkinkan mahasiswa dengan latar belakang berbeda—baik secara ekonomi, akademik, maupun bakat—untuk tetap memiliki peluang mengikuti beasiswa. Tahun ini, Bakti BCA menerima total 700 awardee dari 20 universitas, dengan 45 mahasiswa berasal dari Universitas Brawijaya.
Misi Sosial melalui Community Information
Selain memberikan manfaat pribadi, program ini juga menanamkan nilai pengabdian kepada masyarakat. Fahri menegaskan bahwa salah satu fokus utama Beasiswa Bakti BCA adalah memberikan dampak sosial melalui program community information. Program ini mengajak awardee untuk turun langsung ke masyarakat dalam berbagai kegiatan edukasi, pemberdayaan, atau layanan sosial. Melalui pengabdian tersebut, mahasiswa diharapkan tidak hanya berkembang sebagai individu, tetapi juga mampu menyalurkan manfaat beasiswa kepada lingkungan sekitar.
Exel dan Fahri berharap semakin banyak mahasiswa Universitas Brawijaya yang berani mencoba mendaftar dan mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi beasiswa. Mereka menegaskan bahwa program Bakti BCA bukan hanya tentang menerima subsidi pendidikan, tetapi juga tentang membentuk karakter, memperluas relasi, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dengan mengikuti beasiswa ini, mahasiswa tidak hanya meningkatkan kualitas dirinya, tetapi juga membuka jalan menuju jejaring profesional yang lebih luas. (nid/dht)









