Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Mahasiswa UB Sibak Fakta Kelam Industri Fashion

Einid Shandy by Einid Shandy
December 2, 2025
in Pendidikan
0
Mahasiswa UB Sibak Fakta Kelam Industri Fashion

Muhammad Dzikriansyah Bima, Mahasiswa dan Aktivis UB (Nawval/Kanal24)

7
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Di balik tren fashion yang terus bergerak cepat dan budaya konsumtif yang menguasai generasi muda, terdapat realitas lain yang jarang terlihat: kondisi kerja para buruh yang menjadi tulang punggung industri ini.

Muhammad Dzikriansyah Bima, Mahasiswa dan Aktivis UB mengajak para mahasiswa untuk memahami bahwa pakaian bukan sekadar produk gaya hidup, tetapi bagian dari rantai produksi panjang yang melibatkan kehidupan banyak orang. Hal ini ia sampaikan dalam penyelenggaraan kampanye interaktif bertajuk “BERSOEARA Untuk Hak Buruh yang Layak: Suara Harus Bergerak” pada Senin (01/12/2025).

Membongkar Dampak Fast Fashion yang Jarang Dibicarakan

Dalam materinya, Bima menekankan bahwa fast fashion tidak hanya memicu perilaku konsumtif, tetapi juga meninggalkan jejak masalah sosial dan lingkungan yang besar. Mulai dari limbah tekstil yang terus meningkat hingga eksploitasi tenaga kerja di berbagai negara.

Baca juga:
Profesional Migas Ini Raih Gelar Doktor Terbaik UB dengan IPK Sempurna

Mahasiswa UB Sibak Fakta Kelam Industri Fashion (Nawval/Kanal24)

“Banyak masyarakat belum sadar bahwa pakaian yang mereka gunakan itu berdampak pada pekerja. Mulai dari overwork, hak ketenagakerjaan yang tidak terpenuhi, hingga tekanan target produksi yang berat,” jelasnya.

Ia menyoroti bahwa industri fashion modern sering memprioritaskan kecepatan produksi dibandingkan kesejahteraan buruh. Alhasil, banyak pekerja terjebak dalam sistem kerja yang tidak manusiawi.

Mengajak Generasi Muda Lebih Teliti dan Tidak Terjebak Tren

Bima mengajak mahasiswa untuk mulai melakukan pemeriksaan kecil: dari mana pakaian mereka berasal, apakah termasuk produk fast fashion, hingga bagaimana proses produksinya berlangsung.

“Jangan hanya mengikuti tren. Kita perlu melihat bagaimana fashion berkembang dan dampaknya bagi lingkungan serta pekerjanya,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa generasi muda sering terjebak pola konsumsi impulsif—ingin membeli karena keinginan, bukan kebutuhan. Oleh karena itu, perubahan perlu dimulai dari diri sendiri dengan mengendalikan pola belanja dan memahami nilai guna barang yang dibeli.

Dari Konsumtif Menjadi Peduli: Membangun Kesadaran Baru

Menurut Bima, tujuan utama diberikannya materi ini bukan sekadar untuk mengisi acara, tetapi untuk menumbuhkan kesadaran kolektif.

“Harapannya, kita tidak hanya menolak fast fashion secara ekstrem, tetapi belajar self-controlling—menilai apakah kita benar-benar butuh barang itu atau hanya keinginan semata,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa perubahan tidak harus besar. Bahkan langkah kecil, seperti mengurangi pembelian impulsif atau memilih produk lokal dan berkelanjutan, dapat memberi dampak bagi lingkungan dan pekerja.

Menyuarakan Hak Buruh: Tanggung Jawab Kemanusiaan

Bagian penting dari paparannya adalah ajakan untuk terus menyuarakan ketidakadilan yang dialami buruh industri fashion. Hak atas kondisi kerja layak, upah adil, dan jaminan keselamatan merupakan hal yang semestinya menjadi perhatian publik.

“Hari ini masih banyak ketimpangan bagi para pekerja di industri ini. Mereka butuh suara kita,” tegasnya.

Bima mengingatkan bahwa sebagai konsumen, mahasiswa memiliki peran besar dalam mendorong perusahaan untuk memperbaiki kondisi kerja buruh. Kesadaran dan tekanan publik terbukti mampu mengubah praktik industri.

Menjadi Manusia yang Membela Sesama

Dalam pesan moralnya, Bima menegaskan bahwa perjuangan membela buruh bukanlah soal latar belakang akademik, status sosial, atau pemahaman hukum.

“Jangan pernah merasa lebih tinggi dari buruh. Barang yang kita gunakan hari ini dikerjakan oleh mereka,” katanya.

Ia menutup dengan ajakan, “Cukup menjadi manusia untuk membela manusia lainnya. Mari berjuang bersama, karena nilai kemanusiaan tidak boleh kalah oleh industri.”

Dengan penyampaian mendalam ini, Bima berhasil mengingatkan hadirin bahwa isu fashion bukan hanya soal estetika, tetapi juga tentang keadilan bagi mereka yang bekerja tanpa terlihat. (nid/tia)

Post Views: 127
Tags: Hak BuruhIndustri FashionKANAL24kanal24.co.idSuara Buruhuniversitas brawijaya
Previous Post

Bencana Sumatra: Ketika Peringatan Sains Tak Dibaca dengan Serius

Next Post

LNG Midstream Dorong Efisiensi, PLN Hemat Biaya Produksi Listrik

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Next Post
LNG Midstream Dorong Efisiensi, PLN Hemat Biaya Produksi Listrik

LNG Midstream Dorong Efisiensi, PLN Hemat Biaya Produksi Listrik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023
oval layer

5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

August 25, 2024

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

8
Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

7
Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan

Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan

7
Cahaya Natal Kembali Menyala di Bethlehem Sejak Perang Gaza

Cahaya Natal Kembali Menyala di Bethlehem Sejak Perang Gaza

December 8, 2025
Bioekonomi Digadang Jadi Motor Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Bioekonomi Digadang Jadi Motor Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional

December 8, 2025
Menata Ruang Laut Jawa Timur: Mendesak, Kompleks, dan Menuntut Sinkronisasi Kebijakan

Menata Ruang Laut Jawa Timur: Mendesak, Kompleks, dan Menuntut Sinkronisasi Kebijakan

December 8, 2025
5 Tips Budgeting untuk Liburan, Dijamin Anti Boncos!

5 Tips Budgeting untuk Liburan, Dijamin Anti Boncos!

December 7, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Rambut Pria 2025: Gaya Modern dan Maskulin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
UB Radio 107.5 FM
107.5 FM
Tap to Play
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini‎
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2025