Kanal24, Malang – Upaya memperluas jejaring riset internasional dan memaksimalkan pemanfaatan hibah global menjadi alasan utama Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) menggelar Scientific Meeting NIHR. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari tindak lanjut hibah riset berskala besar dari National Institute for Health and Research (NIHR) yang diterima UB sejak 2022 hingga 2027. Melalui forum ilmiah ini, UB berupaya menyatukan berbagai kelompok riset lintas fakultas untuk memperkuat kolaborasi, memperkenalkan capaian riset unggulan, serta membuka peluang hibah internasional baru.
Scientific Meeting NIHR berlangsung pada Selasa (02/12/2025) di Auditorium lantai 6 Gedung A (GPP) Fakultas Kedokteran UB. Acara ini diselenggarakan oleh FK UB dan dihadiri pimpinan fakultas, kelompok riset lintas disiplin, serta perwakilan mitra internasional dari Australia hingga Inggris.
Baca juga:
Beasiswa Bakti BCA Buka Jalan Prestasi Mahasiswa UB

Kolaborasi Riset UB dan Peluang Hibah Global
Ketua pelaksana, dr. Holipah, Ph.D., menjelaskan bahwa acara ini merupakan rangkaian kegiatan strategis untuk memaksimalkan hibah NIHR yang mencapai sekitar Rp30 miliar untuk Indonesia. Sejak 2022, hibah tersebut menjadi fondasi pembentukan research center of excellence di UB.
Pada 2025, UB mulai menginisiasi perluasan hibah dengan menggandeng lebih banyak fakultas dan kelompok riset. Beberapa bidang yang dipresentasikan antara lain riset kesehatan mental, riset pertanian terkait locan, serta riset mikroplastik yang tengah berjalan di FK UB.
Melalui forum ini, UB memperkenalkan potensi riset kepada kolega internasional seperti University of New South Wales, Imperial College London, dan University of Manchester untuk membuka pintu kolaborasi hibah baru.
Paparan Riset, Diskusi Mendalam, dan Rencana Grand Proposal
Kegiatan hari pertama difokuskan pada presentasi dan diskusi panjang mengenai potensi riset UB. Tiga kelompok riset utama memaparkan penelitian unggulan serta fasilitas riset yang dimiliki UB.
Sementara itu, hari kedua akan difokuskan pada diskusi tindak lanjut dan penyusunan grand proposal potensial untuk diajukan kepada lembaga hibah global.
Dr. Holipah menyebutkan bahwa UB juga baru memperoleh hibah tambahan dari Wellcome Trust senilai 5ā10 miliar rupiah yang akan mulai dirancang pelaksanaan teknisnya pada rangkaian acara ini. Tantangan terbesar, menurutnya, adalah mengumpulkan para dosen dari berbagai fakultas yang memiliki kesibukan mengajar, meneliti, dan berkegiatan. Namun UB tetap berkomitmen menyatukan kekuatan riset demi tujuan kolaboratif yang lebih besar.

Harapan FK UB untuk Dampak Global dan Lokal
Dr. Husnul Khotimah, S.Si, M.Kes, Wakil Dekan Bidang Umum, Keuangan, dan Sumber Daya menegaskan bahwa Scientific Meeting NIHR merupakan kegiatan rutin sejak 2016 dan telah memberi dampak signifikan bagi FK UB maupun UB secara keseluruhan. Dengan melibatkan fakultas lintas disiplin seperti FIA, FIKES, FISIP, dan lainnya, kegiatan ini membuka potensi riset yang berdampak global sekaligus mengakar pada kebutuhan masyarakat lokal.
Beberapa riset UB telah memberikan kontribusi nyata bagi komunitas di Malang melalui layanan pengabdian masyarakat. Selain itu, banyak hasil penelitian telah berhasil dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi seperti Scopus Q1 dan Q2.
Isu perubahan iklim juga turut menjadi sorotan, mengingat dampaknya terhadap bencana di berbagai negara termasuk Indonesia. UB berharap hasil riset yang terus berkembang dapat dimanfaatkan sebagai dasar kebijakan mitigasi risiko bencana di masa depan. Melalui 31 program studi yang melibatkan mahasiswa, dosen, hingga akademisi spesialis, FK UB bertekad menghadirkan riset yang relevan, aplikatif, dan berdampak luas.
Dukungan Fakultas dan Penguatan Jaringan Akademik
FK UB juga menyatakan komitmennya melalui dukungan anggaran dari Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FKUB. Selain memanfaatkan hibah dari NIHR dan lembaga internasional lainnya, fakultas turut mengalokasikan dana untuk memperkuat aktivitas riset.
Dengan kehadiran perwakilan dari Kementerian Kesehatan serta partisipasi mitra global, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mendorong UB menjadi pusat riset berpengaruh di tingkat nasional dan internasional. (nid/dht)









