Kanal24, Malang – Kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan dunia kerja masih menjadi tantangan serius bagi lulusan perguruan tinggi di Indonesia. Untuk menjembatani persoalan tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) melalui Magang Hub Kemnaker RI Batch 3 Tahun 2025. Sebagai salah satu pelaksana program, Universitas Brawijaya menggelar Orientasi dan Perkenalan Magang Hub Kemnaker RI Batch 3 Tahun 2025, yang dilaksanakan di Hall UBTV Universitas Brawijaya, Senin (15/12/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Pengelola Usaha Universitas Brawijaya (BPU UB) sebagai operator pelaksana, sekaligus menjadi bagian dari upaya sistematis menyiapkan sumber daya manusia muda agar lebih adaptif, terampil, dan siap memasuki dunia kerja profesional.
Perwakilan BPU UB, Ciptari, menjelaskan bahwa orientasi ini merupakan tahapan penting sebelum peserta magang terjun langsung ke lingkungan kerja. Program Magang Hub Kemnaker RI secara khusus menyasar fresh graduate dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, tanpa batasan asal institusi.
“Program ini kami buka secara nasional. Semua fresh graduate dari universitas mana pun bisa mengikuti magang ini. Tujuannya agar peserta benar-benar belajar bekerja secara nyata, tidak hanya teoritis,” ujar Ciptari.
Pada Batch 3 Tahun 2025, BPU UB menerima 32 peserta magang yang ditempatkan di berbagai unit usaha di lingkungan BPU UB, khususnya pada unit usaha non-badan hukum dan unit kerja khusus (UKK). Sementara unit usaha berbadan hukum di lingkungan UB telah memiliki skema magang mandiri.

Ciptari menegaskan, program magang ini tidak sekadar menempatkan peserta di unit kerja, tetapi juga dibarengi dengan pendampingan dan mentoring intensif. Setiap peserta dipantau aktivitas hariannya dan dibimbing langsung oleh mentor yang telah ditunjuk.
“Setiap hari peserta melaporkan aktivitasnya, diawasi, dan didampingi oleh mentor. Harapannya, mereka bisa meningkatkan keterampilan, kemampuan adaptasi, serta memiliki nilai tambah saat memasuki dunia kerja atau melamar pekerjaan nantinya,” jelasnya.
Dari sisi peserta, program ini dinilai memberikan ruang belajar lintas disiplin yang berharga. Imanatus Sholehah, peserta magang di bidang Marketing Laboratorium Layanan Terpadu UB, mengaku mengikuti program ini untuk memperluas pengalaman kerja di luar latar belakang pendidikannya.
“Saya lulusan promosi kesehatan dan diterima di bidang marketing. Justru ini jadi kesempatan untuk belajar langsung bagaimana praktik marketing di layanan UB, termasuk turun ke lapangan,” ungkapnya.
Ia menilai lingkungan magang yang beragam membuka wawasan baru tentang berbagai divisi dan jenis pekerjaan yang sebelumnya tidak ia kenal.
Hal serupa disampaikan Lolita Anggriyana Sari, peserta magang di divisi keuangan Yayasan Universitas Brawijaya. Lulusan Politeknik Negeri Malang ini melihat program magang sebagai bekal penting sebelum benar-benar masuk ke dunia kerja profesional.
“Saya ingin mendapatkan pengalaman nyata di bidang keuangan dan akuntansi. Di sini saya juga baru tahu ternyata UB memiliki badan pengelola usaha dengan potensi yang sangat besar,” ujarnya.
Menurut Lolita, program magang ini membantunya memahami tata kelola keuangan organisasi secara langsung, sekaligus mengasah kompetensi yang relevan dengan latar belakang pendidikannya.
Melalui kegiatan orientasi ini, BPU UB berharap tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara institusi dan peserta magang. Di satu sisi, unit usaha terbantu oleh kehadiran peserta magang, sementara di sisi lain peserta mendapatkan pengalaman kerja nyata sebagai bekal menghadapi persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif.
Program Magang Hub Kemnaker RI Batch 3 ini sekaligus menegaskan komitmen Universitas Brawijaya dalam mendukung kebijakan nasional penguatan kualitas lulusan perguruan tinggi melalui kolaborasi dunia pendidikan dan dunia kerja.(Din/Dht)










