Kanal24, Malang – Perayaan Natal menjadi momentum penting bagi sivitas akademika Universitas Brawijaya (UB) untuk meneguhkan nilai kebersamaan, kepedulian, dan kasih di tengah keberagaman latar belakang warganya. Natal tidak sekadar dipahami sebagai perayaan keagamaan, melainkan juga ruang refleksi bersama untuk menghadirkan universitas sebagai “rumah” yang aman, hangat, dan inklusif bagi seluruh civitas, terutama di tengah situasi bangsa yang masih diliputi berbagai tantangan dan keprihatinan sosial.
Dengan semangat tersebut, Perayaan Natal Sivitas Akademika Universitas Brawijaya digelar pada Senin (15/12/2025), bertempat di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya. Acara yang mengusung tema “Home: Where the Miracle and Warmth of Christmas Begin” ini diselenggarakan oleh Sivitas Akademika Universitas Brawijaya dan diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta alumni UB. Perayaan dimulai pukul 16.00 WIB hingga selesai, dengan pembicara utama Pdt. Irwan Pranoto, Ph.D., Wakil Ketua Bidang Akademik I.
Baca juga:
7 Ide Dekorasi Rumah Sambut Libur Natal & Tahun Baru 2025

Makna “Home” sebagai Ruang Bersama
Ketua Panitia Natal Sivitas Akademika UB, Rianti, menekankan bahwa tema “Home” memiliki makna yang sangat mendalam. Menurutnya, rumah bukan hanya sekadar tempat secara fisik, melainkan ruang aman di mana setiap pribadi diterima, dilindungi, dan dikuatkan. Ia menegaskan bahwa Universitas Brawijaya ingin dihadirkan sebagai ruang bersama, tempat kehangatan Natal berawal dan kasih menemukan wujud nyatanya.
“Tema Home mengandung makna bahwa Universitas Brawijaya adalah rumah bersama, tempat di mana setiap pribadi diterima dan dilindungi. Di sinilah kehangatan kasih Natal menemukan wujudnya,” ujar Rianti dalam sambutannya.
Ia juga menyampaikan bahwa perayaan Natal tahun ini dilaksanakan di tengah keprihatinan bangsa akibat berbagai bencana dan peristiwa yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Kondisi tersebut turut dirasakan oleh sebagian mahasiswa Kristiani UB yang keluarganya terdampak secara langsung. Melalui momentum Natal ini, UB ingin menegaskan kehadirannya sebagai rumah yang melindungi dan menyertai seluruh warganya.
Ungkapan Syukur dan Apresiasi Sivitas Akademika
Dalam kesempatan tersebut, Rianti turut menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada pimpinan Universitas Brawijaya, khususnya Rektor UB, atas dukungan fasilitas dan perhatian yang diberikan sehingga umat Kristiani di lingkungan UB dapat merayakan Natal dengan khidmat. Dukungan pimpinan fakultas dan seluruh jajaran universitas dinilai mencerminkan semangat kebersamaan dan inklusivitas yang menjadi nilai luhur UB.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada pimpinan universitas dan seluruh sivitas akademika atas dukungan moril dan kontribusi nyata yang memungkinkan Perayaan Natal Universitas Brawijaya tahun ini terselenggara dengan baik,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi keterlibatan dosen, tenaga kependidikan, alumni, dan mahasiswa yang aktif menunjukkan solidaritas melalui aksi kepedulian. Persembahan dan dana sosial yang dihimpun dalam perayaan Natal ini disalurkan sebagai bentuk dukungan dan harapan bagi saudara-saudara di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Peran Mahasiswa dalam Merawat Kehangatan Natal
Ketua Panitia Perayaan Natal dari unsur mahasiswa, Ellyanda Christian Saputra, menyampaikan bahwa tema Natal tahun ini lahir dari kerinduan mahasiswa untuk menghadirkan rasa rumah di lingkungan kampus. Menurutnya, banyak mahasiswa yang harus merayakan Natal jauh dari orang tua dan kampung halaman, sehingga kampus diharapkan mampu menjadi ruang yang menghadirkan kehangatan tersebut.
“Rumah itu bukan hanya soal bangunannya, tetapi juga soal kehangatan di dalamnya. Di Universitas Brawijaya, kehangatan itu bisa dirasakan melalui relasi, pertemanan, dan kebersamaan,” kata Ellyanda.
Ia menjelaskan bahwa perayaan Natal tahun ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Unit Aktivitas Kerohanian Kristen dan Katolik, dosen pendamping, hingga PD Korpri. Jumlah peserta yang hadir diperkirakan mencapai 1.500 hingga 1.700 orang, mencerminkan antusiasme dan semangat kebersamaan yang kuat di lingkungan UB.

Natal sebagai Ruang Pengharapan dan Kepedulian
Perayaan Natal Sivitas Akademika UB juga dijiwai oleh pesan Kitab Suci Kolose 3:14–15 yang menekankan pentingnya kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan, serta damai sejahtera Kristus yang memerintah dalam hati. Pesan ini menjadi landasan spiritual bagi seluruh rangkaian acara, sekaligus ajakan untuk merawat rasa syukur dan kepedulian sosial.
Melalui perayaan ini, Universitas Brawijaya berharap Natal tidak berhenti pada seremoni, tetapi menjadi ruang penguatan iman, solidaritas, dan pengharapan. Sivitas akademika diajak untuk terus melangkah bersama, membangun universitas, bangsa, dan kemanusiaan dengan semangat kasih dan kebersamaan, menjadikan UB sebagai rumah tempat keajaiban Natal dimulai dan kehangatan kasih terus dirasakan. (nid/yor)










