KANAL24, Malang – Roll out prototipe drone MALE (Medium Altitude Long Endurance) “Elang Hitam” telah dirilis hari ini (30/12) oleh PT Dirgantara Indonesia, dan seperti telah diwartakan, prototipe drone MALE ini dijadwalkan terbang perdana pada tahun 2020 dan diproyeksikan tuntas mendapatkan sertifikasi produk militer pada tahun 2023. Dan untuk menuju ke tahapan tersebut, PT DI tidak hanya membuat satu unit prototipe. Persisnya BUMN Strategis ini akan membuat hingga lima unit prototipe Elang Hitam, termasuk prototipe yang nantinya menggunakan roda pendarat model lipat.
Mengutip informasi dari Humas PT DI dari indomiter.com prototipe drone pertama, yakni yang hari ini di roll out diberi label PM1 (Prototipe MALE1). Fungsi PM1 ditekankan sebagai technology demonstrator. Target PM1 ditekankan pada adaptasi sistem ke airframe dan uji terbang dengan menggunakan teknologi autopilot pada tahun 2020. PM1 mengusung kaki roda tetap dan menggunakan mesin 4 stroke turbo charge. Drone PM1 mencomot materai dari komposit serat karbon dan glass.
Setelah melewati serangkaian uji coba pada PM1, PT DI kemudian beralih pada pembuatan PM2 dan PM3. Elang Hitam PM1 fungsinya ditekankan sebagai wahana sertifikasi dan PM3 diperankan untuk pengujian struktur. Masih menggunakan jenis mesin dan material yang sama dengan PM1, pada PM2 dan PM3 sudah menggunakan model kaki roda lipat. Proyek pembuatan PM2 dan PM3 akan dimulai setelah fase evaluasi dari uji coba PM1 di tahun 2020. Uji terbang dan sertifikasi PM2 dijadwalkan akan berlangsung pada periode 2021 – 2022.
Di Prototipe MALE (PM4), PT DI secara khusus akan menggandeng PT Len Industri yang akan memasok pengembangan flight control system. Di tahun 2020, rencananya PT DI akan mengintegrasikan FCS ke airframe PM4. Uji terbang PM4 akan dilakukan pada tahun 2023 untuk meraih sertifikasi dari Indonesian Military Airworthiness Authority (IMMA) dengan FCS buatan PT Len. Produksi PM4 akan dilakukan berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan pada prototipe sebelumnya.
Dan yang terahir adalah PM5, tak lain merupakan prototipe drone dengan bekal sistem senjata. Fungsi PM5 memang difokuskan untuk meraih sertifikasi dengan sistem senjata. Elang Hitam PM5 tampil dengan material komposit serat karbon dan glass. Prototipe terakhir ini sudah dimantapkan dengan kaki roda lipat dan mesin 4 stroke turbo charge. Tahapan produksi PM4 akan dimulai pada tahun 2024 dan dilanjutkan uji terbang serta sertifikasi pada tahun 2025.
Dari spesifikasi terbaru, drone kombatan MALE ini punya panjang 8,65 meter, lebar bentang sayap 16 meter dan tinggi 2,6 meter. Bobot maksimum saat tinggal landas mencapai 1.300 kg, sementara kapasitas payload 300 kg. Dengan kapasitas bahan bakar 420 liter, Elang Hitam dapat terbang selama 30 jam, sementara radius kendali Line of Sight sampai 250 km.
Elang Hitam dapat terbang dengan kecepatan maksimum 235 km per jam dan kecepatan jelajah 50 – 180 km per jam – diasumsikan terbang pada ketinggian 5 ribu meter. Batas ketinggian terbang drone ini ditakar sampai 7.200 meter. Panjang landasan yang dibutuhkan untuk landing adalah 500 meter dan panjang landasan untum take-off yaitu 700 meter. (sdk)