KANAL24, MALANG – Program Studi Magister (S2) Ilmu Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya melakukan persiapan secara maksimal untuk visitasi sertifikasi AUN-QA (ASEAN University Network Quality Assurance) pada 14-16/1/2020 mendatang. Penyusunan dokumen Self Assesment Report (SAR) dan kelengkapan pendukungnya serta rangkaian simulasi sudah dilakukan.
Program Studi Magister (S2) Ilmu Ternak terdaftar sebagai satu dari empat program studi di Universitas Brawijaya yang akan menjalani visitasi AUN-QA. Visitasi ini menjadi yang kedua bagi Fakultas Peternakan setelah program sarjana S1 Peternakan sudah memperoleh pengakuan pada 2017 lalu. Sedangkan pada program Magister, Prodi ini menjadi yang kedua setelah Program magister Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran yang sudah divisitasi pada 2016 lalu.
Kepada Kanal24.co.id Kaprodi S2 Ilmu Ternak Fapet UB Dr. Ir. Irfan H. Djunaidi, MSc.,IPM mengungkapkan kesiapan lembaganya dalam menghadapi visitasi AUN-QA nanti.
“Persiapan kami sudah 95%. Karena kami sudah mempersiapkan dokumen SARnya jauh-jauh hari. Kami juga sudah melakukan simulasi eksternal bersama Prof. Satria dari ITB yang dibantu oleh PJM dan melakukan simulasi mandiri. Kami juga sudah melakukan kontak dengan alumni dan stakeholder sedangkan untuk dosen, tendik dan mahasiswa sudah disiapkan dengan matang,” kata Irfan.
Tim Ilmu Ternak telah menyiapkan beberapa fasilitas yang akan dikunjungi selama visitasi. Tidak hanya ruang kelas tetapi juga laboratorium. Salah satu laboratorium yang akan divisitasi nantinya adalah laboratorium lapang di Sumber Sekar, yang terdapat sapi potong, sapi perah, kambing boer, ayam yang dapat digunakan mahasiswa dalam studinya
Dengan adanya visitasi ini, Prodi Magister Ilmu Ternak ingin menjaring mahasiswa dari luar negeri mengingat mahasiswa dari Mesir, Somalia dan Timor Leste pernah menimba ilmu di Fakultas Peternakan. Dikutip dari web Faculty of Animal Science, Fakultas Peternakan juga melakukan kerja sama program joint degree bagi mahasiswa Magister (S2) dengan National Pingtung University Science and Technology (NPUST), nantinya mahasiswa akan melaksanakan studi di Fapet UB dan dan di NPUST. Setelah lulus juga akan mendapatkan dua ijazah dan dua gelar sekaligus yakni MPt. (Magister Peternakan) dan M.Sc. (Magister of Science).
“Harapannya kami bisa lulus sertifikasi AUN-QA sehingga prodi ini nantinya diakui di tingkat ASEAN. Kami ingin mahasiswa kami mampu bersaing dengan mahasiswa di tingkat nasional dan internasioanl, apalagi nantinya kita akan menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), orang Thailand, Filipina, Vietnam bisa saja bekerja di Indonesia begitu juga sebaliknya. Setelah ini kami juga ingin menaikkan ke level yang lebih tinggi, level Asia, Asia-Pasifik dan Global,” tambahnya. (fib)