KANAL24, Jakarta – Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, akhirnya bersiap untuk mengambil alih status sebagai pasar saham terbesar di kawasan Asia Tenggara, Kamis (16/1/2020)
Dengan nilai pasar sebesar $ 529 miliar, pasar saham Indonesia hampir menyamai nilai Thailand yang terus merosot. Thailand merebut posisi teratas dari Singapura pada Mei 2019, didukung oleh baht yang menguat.
Dengan baht yang terus melemah dan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang stagnan, Indeks SET Thailand adalah satu-satunya indeks di kawasan yang mencetak penurunan dalam tiga bulan terakhir.
Sebaliknya, IHSG telah naik 5,5% dalam dolar AS selama periode itu.
Indonesia diakui memang memegang mahkota paling berharga untuk beberapa periode singkat antara Januari dan April tahun lalu. Sebelum 2019, Singapura adalah pemimpin Asia Tenggara sebagian besar waktu sejak setidaknya 2003, ketika Bloomberg mulai menyusun data tersebut.
“Ada peluang besar di Indonesia (jadi teratas),” kata Vincent Mortier, wakil kepala investasi di Amundi Asset Management, yang mengelola sekitar 1,56 triliun euro ($ 1,74 triliun) aset.
“Indonesia memiliki kisah pertumbuhan, lanskap politik, dan penilaian. Thailand underweight “karena ekonominya lemah,” katanya.
PT Bank Central Asia (BBCA) sekarang berada di peringkat sebagai perusahaan terbesar di kawasan ini dengan nilai, sekitar $ 62 miliar, di depan DBS Group Holdings Ltd. Singapura dan PTT Pcl Thailand.
Bloomberg menghitung kapitalisasi pasar dengan hanya menggunakan saham utama yang aktif diperdagangkan di bursa masing-masing negara, tidak termasuk sekuritas seperti dana yang diperdagangkan di bursa. (sdk)