KANAL24, Malang – Badan Amal Zakat Infaq dan shadaqah Universitas Brawijaya (BAZIS UB) berhasil mengumpulkan total zakat sebesar Rp 2,5 M.
Jumlah tersebut berhasil dikumpulkan dalam kurun waktu kurang dari setahun, tepatnya dari bulan April hingga Desember 2019. Di acara Pembahasan Rancangan Pertor dan Workshop Penyusunan Program Kerja BAZIS UB hari ini (17/1/2020) Rektor UB Prof. Nuhfil Hanani menghimbau agar pendayagunaan zakat yang telah terkumpul dilakukan dengan sebaik mungkin.
“Zakat yang sudah terkumpul ini, saya harap bisa disalurkan melalui program-program kerja prioritas. Seperti beasiswa untuk putra-putri karyawan UB golongan 1 dan 2, disamping beasiswa yang juga diberikan kepada mahasiswa berprestasi di bidang keagamaan dan mahasiswa kurang mampu,” ungkapnya.
Nuhfil juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan dan civitas akademik yang telah berpartisipasi dalam memberikan zakat. Zakat yang dikumpulkan oleh BAZIS UB diambil dari 2,5 persen remunerasi dosen serta pegawai golongan 3 dan 4 yang bersedia berpartisipasi.
Ketua BAZIS UB Prof. Imam Santoso mengatakan, total pegawai dan dosen yang telah berpartisipasi sebesar 90 persen. Angka ini kemungkinan terus meningkat seiring dengan gencarnya sosialisasi program dan beasiswa oleh BAZIS.
“Hari ini kami berfokus pada finalisasi draft pertor dan penyusunan program kerja berkaitan dengan aktifitas utama dari BAZIS supaya bisa menampung dan mencari sumber-sumber zakat dan infaq yang baru,” tutur Dekan FTP UB itu.
BAZIS mengklaim telah memiliki beberapa program strategis, dalam konteks kekhasan UB sebagai perguruan tinggi maka program strategis yang pertama adalah memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu terutama mereka yang memiliki prestasi di bidang keagamaan (asnaf).
Kedua, mahasiswa yang tidak mampu dari segi keuangan sehingga mereka melakukan penundaan pembayaran UKT dan SPP. Ketiga, mahasiswa yang membantu kegiatan-kegiatan keagamaan di masjid dan yang aktif membantu ketakmiran.
“Sesuai dengan arahan Pak Rektor, UB harus memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar. Makanya kampung lingkar kampus nanti juga dapat manfaat, salah satunya adalah beasiswa untuk sewa kos di daerah lingkar kampus,” imbuhnya
Pakar agroindustri tersebut menambahkan bahwa beasiswa BAZIS merupakan program strategis. Dikarenakan, walaupun sudah banyak program beasiswa di UB tetapi hal ini belum mampu menjangkau keseluruhan mahasiswa UB yang layak mendapatkan beasiswa.
“Intinya, BAZIS UB akan melakukan program-program yang “membumi” dan memiliki dampak positif pada perkembangan BAZIS dan kualitas mahasiswa UB,” pungkasnya. (meg)