KANAL24, Jakarta – Pada perdagangan hari ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan kembali mengalami tekanan, setelah kemarin dominan bermain di zona negatif dan berakhir melemah 0,74 persen ke level 6.245.
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, mengatakan secara teknikal laju IHSG bergerak breakout Moving Average 200-Day (MA200) dan menguji support lower bollinger bands di level 6.220 yang mengonfirmasi pola double top.
Dia menyebutkan, sejauh ini indikator Stochastic bergerak bearish dengan RSI yang memberikan momentum pelemahan lanjutan. “Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi tertekan, meskipun ada kesempatan tertahan di level support MA200 dengan rentang support-resistance 6.218-6.286,” kata Lanjar, di Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Menurut dia, potensi terjadinya pelemahan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi para investor dengan mempertimbangkan akumulasi saham
SIDO, ULTJ, HOKI, ERAA, WIKA dan TLKM.
Prediksi senada juga disampaikan analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama yang memperkirakan IHSG akan melanjutkan proses pelemahan jangka pendek.
Dia menyatakan, indikator MACD telah membentuk pola dead cross di area positif, sedangkan indikator Stochastic dan RSI bergerak ke bawah di area netral.
“Terlihat pola bearish engulfing line candlestick yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju support terdekat,” ucap Nafan.
Nah, di tengah potensi terjadinya penurunan lanjutan pada laju IHSG hari ini, Nafan menyodorkan sejumlah saham yang bisa dimainkan pelaku pasar, yakni
BBNI, BNGA, CTRA, SRIL, TLKM dan WIKA. (sdk)