KANAL24, Malang- Imlek yang akan jatuh pada sabtu lusa (25/1) merupakan hari yang dinantikan oleh masyarakat Chinese diseluruh dunia tidak terkecuali di Kota Malang. Perayaan tahun baru ini disambut dengan beragam acara.
Ditemui Kanal24.co.id pada hari Kamis 23/01/20 di Yayasan Kelenteng Eng An Kiong Malang Rudy pengurus yayasan menjelaskan persiapan yang dijalankan begitu runtut, mulai dari menghantar patung dewa, mendoakan, mencuci, dan mengganti dengan pakaian baru dengan tujuan melaporkan apa yang terjadi selama di dunia. Patung dewa akan sementara sakral sebelum perayaan Imlek berlangsung dan tidak boleh untuk difoto maupun diliput media. Umat yang masuk pun hanya diperbolehkan untuk berdoa dan tidak untuk berfoto.
Selain membersihkan patung para dewa, persiapan lain yang dilakukan adalah mempersiapkan lilin yang telah dinamai untuk diletakkan pada setiap ruangan dewa. Para umat ikut serta untuk membersihkan Kelenteng. Makanan yang disiapkan untuk menjadi sesaji pun beraneka ragam. Mulai dari kue dan buah diletakkan di depan dewa-dewa. Tak hanya makanan, namun dupa dan lilin yang selalu menyala pada setiap sudut bangunan Kelenteng.
Pengamanan pun mulai dilaksanakan pada satu minggu menjelang Imlek, dengan petugas gabungan TNI/POLRI yang piket setiap jamnya menjelang Imlek, hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang dapat menganggu jalannya perayaan Imlek.
Pada tahun 2020 ini, perayaan tahun baru Imlek akan berlangsung pada tanggal 25 Januari 2020 yang jatuh pada hari Sabtu. Yayasan Kelenteng Eng An Kiong Malang, menjadwalkan acara perayaan Imlek akan dimulai pukul 09.00 pagi yang akan dibuka dengan tarian barongsai sampai pukul 09.30. dan dilanjutkan dengan doa mengitari dewa yang ada pada bangunan Kelenteng. Umat yang datang pada setiap tahunnya pun semakin banyak termasuk umat dari luar kota. “Para umat datang dan mengadakan melekan pada tanggal 24 Januari malam, dan akan pulang pada tanggal 25 Januari setelah perayaan dan doa Imlek selesai,” kata Rudy.
Rudy menjabat sebagai wakil ketua – Sekretaris Yayasan Kelenteng Eng An Kiong Malang beliau menjelaskan, bahwa acara perayaan Imlek tidaklah berhenti pada tanggal 25 Januari saja, namun pada tanggal 28 Januari seluruh umat Chinese berkumpul kembali untuk menanti kedatangan dewa yang disebut Cai Seen. Dan ditutup pada tanggal 1 Februari untuk menyembah Tuhan Allah.
Makanan khas Imlek adalah kue keranjang yang berupa jeruk. Tidak asal pilih, karena menurut umat Chinese, jeruk yang ada di dalam keranjang mempunyai makna manis dan selamat. Rudy berharap “semoga umat selalu sehat-sehat semua, dan sehat semua,” pungkas Rudy. (fib)