KANAL24, Malang – Menuju klasterisasi Dikti pada bulan maret mendatang, Universitas Brawijaya mulai berbenah. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pendataan supaya lebih sistematis. Menyikapi hal tersebut, Senin (27/1/2020) digelar Workshop Sinkronisasi Data untuk Persipan Klasterisasi Dikti Tahun 2020 di Hotel Aria. Rektor UB Prof. Nuhfil Hanani yang turut hadir pada workshop itu menekankan pentingnya pendataan yang tersistem sehingga tidak terjadi tumpang tindih data.
“Perlu diketahui bahwa sinkronisasi data ini bukan hanya untuk klasterisasi saja tetapi untuk program lain seperti akreditasi prodi serta institusi,” terangnya.
Lebih lanjut, Nuhfil mengatakan bahwa ketika data tersinkronisasi dengan baik maka dapat diketahui keberadaan suatu data dan bagaimana mekanismenya. Sehingga pada waktu ada kegiatan klasterisasi termasuk akreditasi, data bisa secara otomatis diperoleh.
Terkait sinkronisasi data, Nuhfil juga meminta PSIK (Pusat Sistem Informasi, Infrastruktur TI, dan Kehumasan) fakultas semakin dihidupkan untuk pendataan di masing-masing fakultas yang nanti dihubungkan dengan PIDK (Pusat Informasi, Dokumentasi dan Keluhan) pusat. Sehingga apabila Rektor, Wakil Rektor, maupun Dekan ingin mendapatkan suatu data bisa langsung diperoleh melalui satu pintu yaitu PIDK.
“Saya juga mengapresiasi lahirnya Gapura UB dari TIK. Kedepan, data-data ini bukan hanya untuk klasterisasi tetapi untuk semua kepentingan,” tutup Nuhfil. (meg)