KANAL24, Malang- Untuk melatih generasi muda Indonesia menjadi pendorong agar Indonesia semakin inklusif, Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas Brawijaya bekerja sama dengan Australia Indonesia Disability Research and Advocacy Network (AIDRAN), dan didukung oleh Australia-Indonesia Institute mengadakan pelatihan bertajuk Young Disability Advocates Training (YDAT) 2020. Di hari kedua pelaksanaan YDAT, peserta berkesempatan untuk mengunjungi Balaikota Malang.
Presiden AIDRAN Dina Afrianty mengatakan kunjungan ini untuk mengetahui pemaparan dari pihak Pemkot terkait kebijakan-kebijakan dan implementasi inklusi di kota Malang.
“Peserta yang terpilih ada 26 orang, 16 diantaranya adalah penyandang disabilitas dari banyak wilayah, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogja, Kupang, Sulawesi Selatan, dan daerah lain. Mereka merupakan anak-anak muda terpilih dari 254 pendaftar kegiatan ini,” ungkap Dina.
Lanjutnya, sasaran kegiatan ini ingin membangun pemahaman yang lebih baik di kalangan anak muda dan antara penyandang disabilitas dengan tidak disabilitas, supaya tercipta solidaritas dan mereka dapat saling belajar.
“Mudah-mudahan dengan datang kesini dan bertemu langsung dengan Pemkot Malang, antara pemerintah dengan teman-teman disabilitas terbangun komunikasi, sehingga dengan interaksi seperti itu nanti diharapkan ada pemahaman yang lebih baik tentang disabilitas. Kita juga mau mendengar dari Pemkot apa saja yang sudah dilakukan, karena sudah ada UU dan Perda juga,” pungkasnya. (meg)