KANAL24, Jakarta – Pada perdagangan awal pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berpeluang untuk mengalami technical rebound, setelah Jumat kemarin kembali berakhir di teritori negatif, melemah signifikan sebesar 1,94 persen ke level 5.940.
Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, indikator MACD berada di area negatif, namun indikator Stochastic dan RSI sudah mulai berada di area jenuh jual.
“Potensi rebound pada pergerakan IHSG kemungkinan masih terbuka lebar, sehingga indeks berpeluang menuju level resistance terdekat,” kata Nafan, di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Dia menyebutkan, saat ini support pertama dan kedua IHSG berada di level 5.885 dan 5.840, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 5.988 dan 6.022.
Dengan demikian, jelas Nafan, adanya peluang pembalikan arah menguat pada laju IHSG hari ini bisa disikapi para investor dengan membeli saham
ADHI, CPIN, HMSP, INCO, JPFA dan SMGR.
Sementara itu, menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, pergerakan IHSG pada perdagangan awal Februari ini akan mencoba untuk bermain di zona hijau.
Secara teknikal, kata Lanjar, pergerakan IHSG sudah menutup gap yang terbentuk pada akhir 2019 dan tiba di level support 5.940. Indikator Stochastic bergerak menjenuh dengan pelemahan signifikan ke bawah Oscillator 10%.
Lanjar menyebutkan, potensi pelemahan IHSG berada dalam skenario negatif, apabila breakout di bawah 5.900 ke Fibonacci Retracement 127,2% di level 5.830. “Kami memperkirakan IHSG mencoba technical rebound dan bertahan di atas 5.900 dengan support-resistance 5.900-6.070,” katanya.
Sehingga, lanjut Lanjar, upaya IHSG untuk berbalik ke zona hijau tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan pelaku pasar dengan mengakumulasi saham
TBLA, TKIM, WTON, JPFA, BRPT, INTP, JSMR dan ASII. (sdk)