KANAL24, Jakarta – Hasil survei Bank Indonesia mengindikasikan, penjualan eceran pada Januari 2020 diprakirakan mengalami penurunan sejalan dengan pola musimannya pada awal tahun.
Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2020 yang diprakirakan turun 3,1% (yoy), lebih besar dari kontraksi IPR pada Desember 2019 sebesar 0,5% (yoy). Penurunan penjualan eceran disebabkan terutama oleh penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi, serta kelompok sandang.
“Penjualan eceran periode Januari 2020 diprakirakan mengalami penurunan sejalan dengan kembali normalnya pola konsumsi masyarakat pasca perayaan Natal dan Tahun Baru,”tulis BI dalam hasil risetnya, Selasa (11/2/2020).
BI mencatat pertumbuhan penjualan eceran pada triwulan IV 2019 meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya. IPR pada triwulan IV 2019 tumbuh 1,5% (yoy), sedikit lebih tinggi dari 1,4% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
“Peningkatan pertumbuhan tersebut ditopang oleh penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, serta kelompok suku cadang dan aksesori yang tetap tinggi.”
Di pihak lain, tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran dalam enam bulan mendatang (Juni 2020) diprakirakan menurun. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 6 bulan yang akan datang sebesar 166,0, lebih rendah dari 177,8 pada bulan sebelumnya.
“Menurunnya harga pada bulan Juni diprakirakan karena kembali normalnya harga pasca Ramadan dan HBKN Idulfitri.” (sdk)
