KANAL24, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kinerja perdagangan internasional Indonesia pada Januari 2020 terjadi defisit sebesar USD860 juta. Hal itu terjadi lantaran kinerja ekspor pada periode tersebut sebesar USD13,41 miliar. Sedangkan untuk nilai impornya tercatat sebesar USD14,28 miliar.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan bahwa kinerja ekspor pada Januari 2020 tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode Desember 2019 (month to month / mtom) sebesar 7,16 persen. Sementara itu jika dibandingkan dengan periode Januari 2019 terjadi penurunan sebesar 3,71 persen.
“Penurunan ekspor terjadi karena ada penurunan ekspor migas (minyak dan gas) sebesar 28,73 persen sementara non migasnya turun 5,33 persen (mtom),” ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Senin (17/2/2020).
Suhariyanto menegaskan meskipun terjadi defisit, namun angka defisitnya lebih rendah jika dibandingkan dengan periode Januari 2019 lalu. Tercatat pada periode tersebut angka defisit perdagangan mencapai USD1,06 miliar.
Dia menambahkan tekanan yang terjadi pada perdagangan internasional ini lantaran kondisi ekonomi global yang belum stabil seperti adanya pengaruh perang dagang, memanasnya geopolitik di negara-negara mitra dan juga fluktuasi harga komoditas internasional.
“Saat ini ekonomi global masih tidak stabil karena banyak persoalan dan banyak masalah geopolitik, kemudian fluktuasi harga komoditas yang terus terjadi dari waktu ke waktu,” pungkas dia. (sdk)