KANAL24, Malang – Kuliner di sekitar kampus UB cukup beragam. Bisa dimaklumi dengan jumlah mahasiswa yang lebih dari 60 ribu dari berbagai wilayah dan negara mennjadikan kehadiran kuliner pun semakin beragam.
Salah satunya ada kuliner khas pantura Tegal dan sekitarnya yaitu Nasi Lengko. Untuk mencari warung nasi lengko ini tidak sulit yaitu berada di sebelah pintu keluar kampus UB dari deretan gedung sekretariat UKM UB. Berajarak 2 rumah dari pintu gerbang menuju perkampungan Mbetek.
Nasi Lengko makanan khas masyarakat pantai utara (Tegal dan sekitarnya). Makanan khas yang sederhana ini sarat akan protein dan karbohidrat serta rendah kalori karena bahan-bahan yang digunakan adalah 100% non-hewani.
Satu porsi nasi lengko terdiri dari nasi putih (panas-panas lebih baik), tempe goreng, tahu goreng, mentimun (mentah segar, dicacah), tauge (direbus), daun kucai (dipotong kecil-kecil), bawang goreng, bumbu kacang (seperti bumbu rujak, pedas atau tidak, tergantung selera), dan kecap manis. Dan, umumnya kecap manis yang dipergunakan adalah kecap manis encer, bukan yang kental. Disiramkan ke atas semua bahan.
Tempe dan tahu goreng dipotong-potong kecil dan diletakkan di atas sepiring nasi. Mentimun dicacah, lalu ditaburi pula di atasnya, juga toge rebus, serta disiram bumbu kacang di atasnya, dan potongan daun kucai, lalu diberi kecap secukupnya sampai kecoklatan, dan di taburi bawang goreng.
Dan sekeping kerupuk aci yang putih, yang bundar atau kotak, menjadi kondimennya. Sebagian orang suka melumuri kerupuknya dengan kecap, sebelum mulai dimakan. Beberapa orang suka meminta nasi lengkonya diberi seujung sutil atau dua minyak yang dipakai untuk menggoreng tempe dan tahu.
Soal harga satu porsi nasi lengko di sini juga sangat murah hanya Rp. 5000. Untuk lauk tambahan cukup banyak tesedia mulai dari tempe, bakwan, telur dadar dan lainnya.
Jika anda datang pas jam makan siang harus siap-siap antri karena cukup banyak mahasiswa yang antri makan disini. (sdk)