KANAL24, Malang – Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menyatakan wabah virus korona saat ini mampu membuat para peminat transportasi jalur udara menurun untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir.
Pasalnya, dalam satu bulan terakhir virus korona terpantau akan menekan kinerja maskapai global yang diperkirakan akan mengalami kerugian hingga banyaknya perjalanan wisata maupun bisnis tertunda.
Kerugian yang dialami maskapai global ditaksir mencapai lebih dari USD29 miliar yang setara dengan Rp400 triliun. Sebelumnya IATA sudah memprediksi permintaan perjalanan udara tumbuh 4,1% pada 2020, akibat terjadinya wabah virus korona IATA akhirnya merevisi proyeksi itu menjadi kontraksi alias tumbuh 0,6%.
IATA juga memprediksi pendapatan yang didapatkan maskapai global akan hilang lebih besar jika wabah virus korona terus meluas. Fokus pertama dalam revisi proyeksi sebagian besarnya di China.
Dampak virus korona sangat terasa bagi maskapai yang mengudara di Asia Pasifik, sehingga Maskapai China mengalami kehilangan penghasilan hingga USD12,8 miliar.(sdk)