KANAL24, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah semakin tajam. Pelemahan ini karena investor semakin panik melihat virus corona menyebar ke banyak negara.
Pantauan melalui RTI, Jumat sore (28/2/2020), kurs rupiah sekarang terjun ke level Rp14.348 per dolar AS. Posisi ini melemah 313 poin atau 2,23% dibandingkan penutupan perdagangan Kamis sore (27/2) di level Rp14.035 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, berpandangan pelemahan kurs rupiah karena kecemasan pelaku pasar setelah pada Kamis (27/2) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa wabah virus corona memiliki potensi untuk menjadi pandemi
“Ditambah Gubernur California, AS, Gavin Newsom mengatakan negara bagian sedang memantau 8.400 warganya yang kemungkinan terdampak virus corona,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Jumat (28/2/2020).
Virus corona, yang dimulai di Cina, menunjukkan tanda-tanda penyebaran yang semakin meluas. Semakin meningkat jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi di negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Italia, Iran, dan AS. Berkurangnya harapan bahwa wabah virus corona dapat tertahan di China, membuat para investor menjadi panik.
“Kondisi ini memicu kekhawatiran bahwa dampak ekonomi global dari pembatasan perjalanan, gangguan rantai pasokan, dan penurunan permintaan mungkin jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya,” ujar Ibrahim.
Selain itu, menguatnya dolar AS juga karena pelaku pasar memprediksi Bank Sentral AS, The Federal Reserve akan mengeluarkan lebih banyak kebijakan pelonggaran. “Termasuk pemotongan suku bunga, untuk melindungi ekonomi A.S. dari dampak virus corona,” tutup Ibrahim. (sdk)