KANAL24, Malang – Wudhu merupakan salah satu cara untuk mencegah masuknya virus corona (2019-nCoV) ke tubuh manusia. Pernyataan ini disampaikan oleh Dr. dr. A. Andyk Asmoro, SpAn., FIPM saat menjadi narasumber pada program Kajian Islam Tematik Menjelang Maghrib (KISMALA) di Masjid Raden Patah UB (2/3/2020).
Seperti diketahui, corona virus adalah virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang leih parah seperti MERS dan SARS. Virus corona bersifat zoonosis, artinya virus ini ada di hewan atau tempat hidupnya di hewan dan dapat menular ke manusia.
Gejala klinis yang ditimbulkan adalah demam (90 persen kasus), letih-lemah-lesu dan batuk kering (80 persen kasus), sesak napas (20 persen kasus), distress pernapasan (15 persen kasus). Masa inkubasi yang dibutuhkan bagi pasien virus corona selama 2-14 hari. Sedangkan untuk vaksin 2019-nCoV saat ini belum tersedia. Adapun pengobatan yang dapat dilakukan bersifat supportif sesuai dengan gejala yang ditunjukkan pasien.
“Strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah atau membatasi penularan infeksi dengan menerapkan 6 langkah cuci tangan, 5 momen cuci tangan dan etika batuk. Cuci tangan bisa menggunakan sabun cuci tangan atau hand sanitizer yang beralkohol. Etika batuk dan bersin harap dipahami, batuk dan bersin jangan sampai terbuka, kalau ada tisu bisa digunakan untuk menutupi dan setelah digunakan tisu harus dibuang di tempat sampah. Kalau tidak ada tisu bisa menggunakan lengan,” jelasnya.
Dokter spesialis anestesi tersebut juga mengingatkan, bagi umat islam, menerapkan wudhu dengan sempurna bisa mengurangi kemungkinan virus corona masuk. Langkah-langkah berwudhu sudah tertulis di dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 6.
“Lakukan wudhu dengan sempurna, karena itu merupakan salah satu cara mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh. Lebih baik lagi jika dapat menjaga wudhu,” tandasnya. (meg)