KANAL24, Jakarta – Bangkok Bank, berencana untuk mengakuisisi bank lain di Indonesia, menyusul kesepakatan yang dicapai bank terbesar Thailand itu untuk membeli saham mayoritas di Bank Permata (BNLI) dari Standard Chartered dan Astra International senilai USD 2,7 miliar.
Komisioner OJK untuk Pengawasan Perbankan, Heru Kristiyana, Kamis (5/3), mengatakan bahwa Bangkok Bank sudah mengantongi persetujuan OJK untuk mengakuisisi Bank Permata, sekaligus menambahkan bahwa bank tersebut kemungkinan akan membeli bank lain.
“Itu sudah dalam program mereka,” kata Heru kepada wartawan di Jakarta tanpa mengungkapkan nama bank yang dibidik. “Semuanya sudah berada di jalur yang benar dengan Bangkok Bank,” tambahnya.
Dari Jakarthapist disebutkan menurut Peraturan OJK No 56/2016 tentang Kepemilikan Bank, OJK memungkinkan bank dan lembaga non-bank untuk mengakuisisi maksimum 40 persen saham di bank lokal.
Namun, OJK akan memungkinkan investor untuk memiliki lebih dari 40 persen dengan syarat mereka mendukung stabilitas sistem keuangan dan membantu mengembangkan ekonomi nasional.
Bangkok Bank mengumumkan pada Desember tahun lalu bahwa mereka telah setuju untuk membeli 89,1 persen Bank Permata yang terdaftar bursa dengan nilai USD2,67 miliar sebagai bagian dari ekspansi bank tersebut ke luar Thailand.
Mayoritas saham Bank Permata dimiliki oleh raksasa keuangan Inggris Standard Chartered dan konglomerat terdiversifikasi Indonesia PT Astra International (ASII), dengan masing-masing memiliki 44,56 persen. Bank Permata mengoperasikan 330 cabang di 62 kota di seluruh Indonesia.
Dengan kesepakatan, valuasi saham Bank Permata berada pada 1,77 kali lipat nilai bukunya per September 2019 atau sebesar Rp1.498 per saham.
Kesepakatan itu diharapkan akan diselesaikan pada 2020 dengan Bangkok Bank akan membuat penawaran wajib untuk sisa 10,88 persen saham dengan harga pembelian yang sama setelah menyelesaikan transaksi dengan Standard Chartered dan Astra.(sdk)