KANAL24, Jakarta – PT Shell Indonesia resmi melakukan ekspansi usahanya di wilayah Marunda, Bekasi dengan menggandakan kapasitas produksinya. Perluasan pabrik pelumas (Lubricant Oil Blending Plant/LOBP) menjadi 9 hektar ini nantinya akan mampu memproduksi 300 juta liter produk pelumas per tahun. Ekspansi ini memungkinkan Shell untuk memenuhi permintaan pasar pelumas dalam negeri yang terus meningkat.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengapresiasi komitmen Shell Indonesia yang meralisasikan minat perluasan investasinya di tengah tekanan ekonomi global. Dengan adanya ekspansi ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan industri pengolahan non migas. Berdasarkan catatannya industri pengolahan nonmigas tumbuh sebesar 4,34 persen pada 2019 lalu. Untuk produksi pelumas dalam negeri baru mencapai 908,36 juta liter per tahun.
“Kami sangat mengapresiasi komitmen Shell dalam mengembangkan industri pelumas dalam negeri melalui ekspansi pabrik pelumasnya di Marunda serta berhasil memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia ( SPPT SNI) untuk seluruh varian produk pelumas otomotif,” kata Agus dalam keterangan persnya, Kamis (12/3/2020).
Dia menjelaskan bahwa Shell LOBP Marunda telah menjadi pabrik pelumas terbesar yang dioperasikan oleh perusahaan internasional di Indonesia. Penggandaan kapasitas produksi di pabrik ini membantu Shell mengembangkan bisnis dan basis konsumennya di Indonesia. Dengan kemampuan produksi pelumas berkelas dunia dan jaringan rantai pasokan yang terintegrasi dari Shell, diyakini mampu menjawab peningkatan permintaan pasar di Indonesia terhadap pelumas premium dengan lebih baik lagi, khususnya di bidang otomotif, industri, dan marine.
“Kami berharap PT Shell Indonesia dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah di sektor industri pelumas,” pungkas Agus.
Sementara itu Dian Andyasuri, President Director Shell, bertekad untuk terus menjadi mitra strategis bagi Pemerintah di industri pelumas serta mitra industri dalam mendorong inovasi dan keberlanjutan.
Dia menambahkan Shell menjadi perusahaan internasional pertama yang meraih sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk pelumas otomotif.
“Melalui investasi membangun fasilitas otomatis berkelas dunia, dengan relevansi lokal yang kuat dan operasional pabrik yang ramah lingkungan, Shell berharap turut memberikan sumbangsih untuk mengantarkan Indonesia mewujudkan ambisinya sebagai salah satu perekonomian terbesar di dunia,” kata dia.
Dian menambahkan bahwa Indonesia merupakan satu dari sepuluh pasar pelumas terbesar di dunia dan diprediksi menjadi kontributor permintaan pasar terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Pertumbuhan ini berasal dari meningkatnya kebutuhan pelumas dari industri-industri kunci, termasuk otomotif dan transportasi, manufaktur, pertambangan, konstruksi, pertanian, dan pembangkit energi.
“Selain itu, rencana pemerintah Indonesia untuk melangkah menuju industri 4.0 membuka lebih banyak peluang untuk adopsi lebih banyak mesin canggih yang memerlukan pelumas berkualitas tinggi,” ulasnya. (sdk)