KANAL24, Malang – Setelah memproduksi sendiri hand sanitizer, Satgas Covid-19 UB bergerak lebih cepat Dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus Brawijaya. Sejak rabu (18/3/2020) kemarin, Satgas yang terbentuk pada 12/3/2020 tersebut telah memproduksi secara mandiri cairan disinfektan. Disinfektan merupakan cairan kimia yang digunakan untuk membasmi mikroba.
Langkah produksi disinfektan ini merupakan salah satu perintah dari Rektor UB, Prof. Nuhfil Hanani untuk melakukan disinfeksi ke seluruh gedung di lingkup Brawijaya. Produksi disinfektan satgas Covid-19 UB ini dipusatkan di laboratorium KWU FTP UB.
“Disinfektan di pasaran, standarnya adalah hanya untuk membunuh mikroba (bakteri dan jamur). Sementara yang di lawan ini adalah virus, jadi kita menggunakan formula untuk melawan virus tersebut,” ujar Dr. Dodyk Pranowo (Anggota Tim Pengembangan dan Produksi Hand rub dan Sarana Pendukung Satgas Covid-19 UB), kamis (19/3/2020).

Lanjutnya, formula yang digunakan adalah panduan hasil diskusi pakar kesehatan Satgas Covid-19 UB. Adapun zat aktif yang digunakan untuk produksi disinfektan lantai adalah hypochlorite, benzalkonium chloride, dan hidrogen peroksida. Sedangkan, untuk disinfektan meja dan logam menggunakan zat aktif ethyl alcohol, hidrogen peroksida, dan aquades.
Setiap harinya, laboratorium yang berada di depan Fakultas Kedokteran UB tersebut mampu memproduksi 200-400 liter disinfektan. Distribusi dilakukan dengan menggunakan jirigen 5 liter dan 20 liter.
Mahasiswa FT UB Ciptakan SICO Alat Sterilisasi Virus dan Kuman
Di hari kedua produksi, total telah ada 10 gedung fakultas yang telah melakukan disinfeksi. Sedangkan, gedung-gedung lain baik fakultas maupun unit kerja juga akan dilakukan disinfeksi lanjutan secara bertahap. (meg)