KANAL24, Jakaeta – PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) tahun lalu berhasil mencatatkan kinerja positif baik dari sisi penjualan dan laba bersih.
Adapun ULTJ tahun lalu membukukan penjualan bersih Rp6,24 triliun, naik 14,06% dibanding penjualan bersih 2018 sebesar Rp5,47 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, seperti dikutip IMQ-21 Jumat (27/3), penjualan bersih 2019 tersebut didapat setelah memperhitungkan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar Rp621,78 miliar. Dengan begitu, penjualan ULTJ sebelum dikurangi PPN mencapai Rp6,86 triliun.
Penjualan ke pasar lokal berkontribusi 99,66% terhadap total penjualan, sedangkan pasar ekspor hanya 0,34%. Meskipun begitu, keduanya sama-sama mencatatkan kenaikan penjualan, yaitu 14% year on year (yoy) pada pasar lokal dan 15% yoy untuk pasar ekspor.
Dari segi jenis produknya, minuman menyumbang 98% pada penjualan domestik, sedangkan makanan hanya 2%. Hal berbeda terjadi pada penjualan luar negeri yang mana dua macam produk ini memberikan porsi hampir seimbang, yakni 52% dari minuman dan 48% dari makanan.
Kenaikan penjualan ULTJ diikuti dengan bottom line yang juga memperlihatkan pertumbuhan.
Laba bersih ULTJ pada 2019 melesat 47,94% yoy menjadi Rp1,03 triliun.
Padahal, pada 2018, laba bersih ULTJ hanya sebesar Rp697,78 miliar. Hasilnya, laba per saham ULTJ naik dari Rp60 per saham menjadi Rp89 per saham.
ULTJ mencatatkan kenaikan beban pokok penjualan 10,67% yoy, dari Rp 3,52 triliun menjadi Rp 3,89 triliun pada 2019.
Sementara itu, beban usaha ULTJ hanya meningkat 2,03% secara tahunan, dari Rp1,06 triliun menjadi Rp1,09 triliun.
Adapun aset ULTJ per akhir 2019 tercatat sebesar Rp6,6 triliun atau naik 18,95% yoy dari Rp5,55 triliun. Ini sejalan dengan utang ULTJ yang meningkat 22,07% yoy menjadi Rp953,28 miliar dan ekuitas yang tumbuh 18,43% yoy menjadi Rp5,66 triliun. (sdk)