KANAL24, Malang – Mewabahnya pandemi virus korona atau Covid-19, membuat perekonomian dunia terguncang dan banyak negara khawatir, sejauh ini sudah beberapa negara mengambil langkah cepat untuk hentikan kegiatan sementara (lockdown) hingga April 2020.
Melansir keterangan Bank Indonesia, pada Kamis (26/3/2020), mencermati dampak penyebaran virus Covid-19, dari sisi fiskal, Senat AS dan Jerman masing-masing telah menyetujui stimulus fiskal yang diajukan oleh Pemerintah.
Senat AS menyetujui stimulus fiskal sebesar USD2 triliun yang dialokasikan USD100 miliar untuk kesehatan, USD350 miliar untuk UMKM, USD250 miliar untuk tenaga kerja serta USD500 miliar untuk dunia usaha dan bantuan sosial. Di Jerman stimulus fiskal disetujui sebesar 10 % dari PDB atau setara USD860 miliar.
Selain itu negara lainnya yang telah merilis kebijakan fiskal demi mempertahankan perekonomian dari berbagai sumber yakni:
1. China: Bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) menyuntikkan likuiditas mencapai 1,2 triliun yuan atau sekitar Rp2.422 triliun (asumsi kurs Rp2.000 per yuan) di pasar. Salah satunya melalui program reverse repo sebagai upaya meredam dampak corona di sektor keuangan. Negeri tirai bambu juga mengalokasikan anggaran hingga 71,85 miliar yuan atau setara dengan USD10,26 miliar. Kementerian Keuangan China menyatakan anggaran ini akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan diagnosis dan perawatan pasien.
2. Jepang: Perdana Menteri Shinzo Abe telah untuk mengambil langkah-langkah ekonomi tambahan jika diperlukan. Sementara itu, penasihat ekonomi untuk PM mengatakan pemerintah mempertimbangkan untuk mengalokasikan pengeluaran tambahan senilai 5 triliun yen (USD47 miliar) untuk meredam dampak Covid-19.
3. Korea Selatan: Pemerintah Korsel mengalokasikan anggaran khusus senilai 11,7 triliun won (USD9,9 miliar) untuk membantu respons medis, bisnis, rumah tangga. Selain itu, pemerintah juga mengumumkan keringanan pajak dan subsidi sewa pada 28 Februari lalu.
4. Australia: Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengatakan pemerintah sedang bersiap untuk mengalokasikan miliaran Dolar Australia untuk membantu bisnis mengatasi dampak dari virus korona.
5. Indonesia: Pemerintah memberikan paket stimulus senilai Rp10,3 triliun yang termasuk insentif fiskal, hibah kepada pemerintah daerah, dan dorongan untuk dana jaminan sosial. Pemerintah melanjutkan dengan stimulus ekonomi jilid II yang berisi kebijakan fiskal dan nonfiskal, utamanya untuk menopang aktivitas industri. Termasuk dalam paket stimulus fiskal yakni pembebasan pajak penghasilan (PPh) 21 untuk pekerja, penundaan pengenaan PPh Pasal 22 Impor, dan pengurangan PPh Pasal 25 Badan sebesar 30%.
6. Thailand: Pemerintah Thailand mempertimbangkan stimulus khusus senilai lebih dari 100 miliar baht (USD3,2 miliar), termasuk pinjaman lunak, keringanan pajak untuk meningkatkan pasar saham, dan pemberian uang tunai.
7. Singapura: Perang melawan pandemi virus korona atau Covid-19 terus dilakukan Singapura dengan menyisihkan dana tambahan sebesar 48 miliar dolar Singapura (USD33,17 miliar). Tambahan pengeluaran stimulus ini sebulan usai negara ini mengumumkan kebijakan ekonomi dan kesehatan sebesar 6,4 miliar dolar Singapura guna mengatasi pandemi Covid-19. Sementara itu, demi membiayai kebijakan baru tersebut, Heng mengatakan pemerintah akan menarik hingga 17 miliar dolar Singapura dari cadangan negara.
8. Hong Kong: Pemerintah Hong Kong akan mengeluarkan stimulus senilai 120 miliar dolar Hong Kong untuk mendorong perekonomian dalam negeri yang saat ini melemah akibat wabah virus korona. Nilai paket stimulus setara USD15,4 miliar atau Rp212,7 triliun (Kurs Rp13.812 per dolar AS).
9. Malaysia: Pemerintah mengalokasikan 20 miliar ringgit (USD4,8 miliar) dalam paket stimulus khusus yang difokuskan untuk membantu sektor bisnis, terutama pariwisata. Paket stimulus tersebut juga termasuk penurunan premi pensiun minimum, perpanjangan pembayaran pajak, serta peningkatan infrastruktur.
10. Italia: mengalokasikan dana Stimulus sekitar 25 miliar euro hingga 10 miliar euro. Dana tersebut digunakan untuk mendukung iklim ketenagakerjaan dan 3,5 miliar euro untuk memperkuat sistem kesehatan.
11. Prancis: Pemerintah ingin meringankan beban sosial dan pajak untuk bisnis seperti restoran, hotel, dan perusahaan bus, serta jaminan pinjaman untuk UKM.
12. Amerika Serikat: Mengalokasikan dana sebesar hingga USD3 miliar dan digunakan untuk keperluan riset dan pengembangan vaksin. Kemudian AS juga mengeluarkan dana USD800 juta untuk perawatan pasien, lebih dari USD2 miliar untuk Centers for Disease Control and Prevention (CDC), USD61 juta untuk US Food and Drug Administration (US FDA), USD1 miliar untuk US Agency for International Development, serta lebih dari USD1 miliar untuk penanganan kesehatan di negara-negara bagian, dan USD500 juta untuk institusi kesehatan.
13. Selandia Baru: Pemerintah Selandia Baru juga merilis stimulus sebesar 12,1 miliar NZD.
14. India: India mengumumkan paket stimulus ekonomi senilai 1,7 triliun Rupee atau setara USD22,5 miliar atau Rp360 triliun (kurs Rp16.000 per USD) untuk membantu jutaan rumah tangga berpenghasilan rendah menghadapi selama masa lockdown 21 hari karena virus korona. (sdk)