KANAL24, Jakarta – Tak cuma PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mengalami kemerosotan harga saham. Dua bank besar BUMN, yakni PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengalami nasib serupa.
Data BEI Senin (13/4) pukul 14.10 WIB, harga saham Bank Mandiri berada pada level 4.520. Harga saham emiten berkode BMRI ini merosot 150 poin atau 3,2% dibandingkan penutupan terakhir. Sementara harga saham emiten berkode BBRI berada pada level 2.780. Posisi ini merosot 10 poin dibandingkan penutupan sebelumnya di level 2.790. Sementara harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk sedang tidak aktif diperdagangkan.
Namun harga terakhir emiten berkode BBNI tersebut berada pada level 3.990. Tidak berubah dari posisi penutupan sebelumnya.
Terakhir hanya PT Bank Tabungan Negara Tbk yang trennya sedang bagus. Harga saham emiten berkode BBTN ini sedang naik. Saat ini posisinya berada pada level 925, menguat 5 poin atau 0,5% dibandingkan penutupan perdagangan terakhir.
Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, menilai penurunan harga saham sejumlah bank besar, termasuk bank – bank BUMN tidak lepas dari kekhawatiran investor. Investor semakin cemas dengan prospek perekonomian nasional apabila wabah virus corona berlangsung begitu lama di Indonesia.
“Apabila ini terjadi, maka dunia usaha akan begitu terpukul. Keterpurukan ini akan terjadi di banyak sektor,” kata Hans Senin (13/4/2020).
Akibatnya investor memperkirakan akan terjadi lonjakan kredit macet bagi industri perbankan tak lama lagi. Ini memunculkan sentimen negatif yang membuat penurunan harga saham perbankan turut menekan IHSG secara keseluruhan.
“Meskipun ada beberapa saham perbankan yang naik, tetapi secara umum saham perbankan memang sedang mengalami tekanan,” tutup Hans. (sdk)