KANAL24, Malang – Saat pandemi Covid-19 seperti yang terjadi sekarang, baik elemen Pemerintah maupun warga harus bersatu untuk mengatasi dampak dari wabah tersebut.
Begitu pula yang dilakukan oleh Kampung Cempluk, Dusun Sumberjo, Desa Kalisongo, Dau, Kabupaten Malang yang melakukan simulasi penanggulangan pagebluk Covid-19 selama 2 hari (18-19/4/2020). Panitia kegiatan ini berasal dari warga Kampung Cempluk sendiri
Latihan ini berfokus pada penanganan tanggap bencana Covid-19 di level RT dan RW sebagai garda pertama untuk menjadi kampung tangguh dan Tanggap Covid-19.
Tim operasional promosi kesehatan Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya, dr. Ayunda Dewi Jayanti sebagai pendamping simulasi mengatakan bahwa latihan ini menggunakan SOP yang disusun sendiri oleh warga Kampung Cempluk yang didasarkan dari sumber yang valid .
“Setelah pelaksanaan simulasi ini selesai, nantinya kami sebagai pendamping akan merevisi mana saja yang perlu perbaikan. Sehingga konsep simulasi ini bisa direplikasi di lokasi lain,” terangnya.
Persiapan simulasi penanganan Covid-19 ini dilakukan kurang dari 2 minggu. Latihan ini bertujuan apabila terjadi lockdown, maka warga bisa dengan mandiri mengatasinya.
Adapun rangkaian kegiatan simulasi adalah pembagian sembako ke warga yang terdampak, simulasi jika ada tindak kriminal, simulasi penanganan apabila ada warga yang terkena virus Corona, simulasi penanganan jenazah pasien Covid-19, simulasi penerimaan makanan dari ojek online, dan simulasi pengiriman paket barang.
“Saya berharap warga dapat mengetahui bagaimana penanganan secara sigap dan mandiri ketika ada kemungkinan terburuk dampak dari Covid-19 (contohnya ada warga yang terkena Corona). Pelaksanaan simulasi ini tentunya sesuai dengan pakem-pakem yang sudah diatur oleh Pemerintah, kemudian diolah sesuai dengan kultur budaya lokal. Sehingga gap aturan bisa diaplikasikan dalam keseharian warga,” jelas dokter FK UB tersebut.
Budi santoso, tokoh Masyarakat Dusun Sumberjo mengatakan simulasi lockdown Kampung Cempluk dilakukan supaya warga dapat belajar untuk menghadapi pandemi ini.
Budi juga menginfokan bahwa kegiatan ini didukung oleh Bupati Kabupaten Malang, Dandim 0818 Kabupaten Malang-Batu, dan Danrem 083 Baladhika Jaya. Selain itu, Budi menyampaikan total 120 paket sembako yang disalurkan kepada warga yang rentan terdampak corona berasal dari sumbangan para donatur.
“Bupati, Danrem dan Dandim sudah datang ke Kampung Cempluk untuk meninjau simulasi penanganan pagebluk Covid-19. Alhamdulillah, Beliau semua mendukung penuh simulasi di Kampung ini karena sebagai pendukung upaya Pemerintah untuk menanggulangi Covid-19. Rencananya, ketika simulasi ini sudah selesai dan telah direvisi oleh Satgas Covid-19 UB, nantinya akan diadopsi di tingkat Kota Madya dan kemungkinan juga Kota Batu,” tandasnya.(meg)