Oleh : Martina Mulia Dewi, Mahsiswa Prodi Agribisnis FP UB
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi jembatan di tengah situasi saat ini. Pandemi virus corona yang belum terlihat ujungnya tentu bukan hal mudah dalam pemberantasannya. Bagaimana tidak, situasi yang rumit ini menuntut pembatasan interaksi secara langsung dengan orang-orang di sekitar. Physical distancing yang harus dilakukan untuk memutus mata rantai virus ini agar tidak semakin memperparah keadaan. Maka komunikasi lebih sering kita lakukan melalui perantara media sosial, baik untuk bertegur sapa dengan teman, kolega, melakukan forum diskusi, dan kegiatan lainnya.
Situasi ini juga memberikan warna baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pelajar dan pengajar harus bisa berinovasi dalam kegiatan pembelajaran. Sistem bertatap muka diganti dengan berjumpa di dunia maya. Ya, konsep digital learning di era revolusi industry 4.0 bukanlah hal yang asing sebenarnya. Semua bisa belajar di mana saja dan kapan saja. Jarak dan waktu bukan lagi menjadi penghalangnya, asal ada kuota dan jaringan internet tersedia.
Digital learning menjadi sarana edukasi di masa pandemi seperti sekarang ini. Ketika bangku sekolah dan kuliah diliburkan, ternyata di rumah juga bisa tetap melakukan kegiatan pembelajaran. Seperti kegiatan perkuliahan yang sering dilakukan melalui google meet, google classroom, zoom, dan aplikasi lainnya untuk memfasilitasi dosen dan mahasiswa bertatap muka. Tentu dengan pembelajaran ini setiap mahasiswa dan pelajar dituntut untuk lebih mandiri dalam prosesnya. Semua sarana dan media yang disediakan pengajar yang dikemas dengan video, e-book, penjelasan singkat, dari youtube, akan menjadi efektif bila dioptimalkan penggunaannya. Peran aktif mahasiswa dalam forum diskusi menjadi ukuran efektivitas pembelajaran daring ini. Tentu ini juga menjadi PR bagi tenaga pengajar agar mahasiswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran ini dengan baik.
Sarana edukasi bukan hanya disediakan oleh bangku perkuliahan, kegiatan seminar, pelatihan, bimbingan kewirausahaan, dan berbagai kegiatan digital learning lainnya juga hadir di tengah situasi yang pelik ini. Tentu ini menjadi kesempatan yang tak dapat dilewatkan. Kita bisa belajar memperoleh pengalaman baru, rutinitas baru, untuk mengatasi kebosanan dengan kegiatan di rumah saja. Peluang untuk kita mengembangkan kreativitas tanpa batas di tengah kendala yang ada.
Selama kita masih bisa berpikir, maka kita akan terus berinovasi. Dengan situasi apapun tentu bukan menjadi penghalang untuk kita terus berkreativitas. Produktivitas harus terus dipacu meskipun situasi tidak menentu. Kegiatan di rumah saja bukanlah hal yang membosankan, asal kita tahu bagaimana memanfaatkan waktu luang yang ada untuk bisa terus berkarya. Jadi, jangan hanya karena corona kita menjadi malas untuk berdaya. Manfaatkan peluang yang ada untuk kita jadikan ladang kebaikan. Selamat berkarya!