KANAL24, Malang – Dalam rangka terus meningkatkan reputasinya di tingkat internasional, Universitas Brawijaya (UB) membuka kembali Program Fast Track bagi mahasiswa sarjana yang ingin melanjutkan ke jenjang pascasarjana.
Program Fast Track adalah program untuk memfasilitasi mahasiswa UB yang dapat menyelesaikan masa studinya pada jenjang sarjana dan pascasarjana dalam jangka waktu paling lama sepuluh semester. Untuk info tata cara pendaftaran bisa dilihat di website selma.ub.ac.id.
Rektor UB, Prof. Nuhfil Hanani A.R., M. S., mengatakan salah satu tujuan dibukanya program fast track adalah untuk meningkatkan ranking UB secara internasional.
“Salah satu upaya menaikkan reputasi UB di tingkat internasional yaitu dengan meningkatkan jumlah publikasi internasional. Beberapa guru besar pernah berbicara ke saya universitas itu akan bagus reputasi, sitasi, dan jurnalnya jika jumlah mahasiswa pascasarjana banyak. Oleh karena itu, tahun ini kita akan genjot jumlah mahasiswa pascasarjana melalui program fast track,” kata Guru Besar FP (Fakultas Pertanian) UB senin (27/4/2020).
Hal senada diungkapkan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof.Dr.Aulanni’am, yang mengatakan bahwa fast track menjadi komitmen UB mencapai peringkat 500 dunia dalam jangka waktu lima sampai sepuluh tahun.
“Indikator-indikator untuk meningkatkan peringkat internasional versi QS (World University Ranking) terdiri dari Academic Reputation, Employer Reputation, Citations per Faculty, Faculty Student Ratio, dan international student. Melalui program fast track, jumlah mahasiswa pascasarjana akan bertambah. Sehingga akan meningkatkan jumlah publikasi ilmiah dan sitasinya, sehingga bisa meningkatkan nilai dari indikator perankingan tersebut” jelasnya.
Program Fast Track UB dibuka mulai tanggal 5/5 – 10/7/2020. Mahasiswa yang bisa mendaftar program fast track adalah mahasiswa aktif UB, sedang menempuh semester enam dan telah lulus paling sedikit 110 SKS dengan IPK lebih besar atau sama dengan 3.50 atau paling rendah sama dengan 3.25 dengan minimal nilai B di setiap mata kuliah.
Selain itu, persyaratan lain yakni memiliki nilai TOEFL minimal 450, mendapat rekomendasi dari dosen bergelar doktor dengan jabatan akademik paling rendah lektor, serta mendapat persetujuan dan kesanggupan pembayaran biaya pendidikan dari orangtua/wali atau pihak lain.(meg)