KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyatakan arus dana asing yang masuk ke Indonesia (inflow) pada Minggu pertama Mei 2020 mencapai Rp1,17 triliun. Jumlah inflow diyakini akan terus bertambah seiring dengan upaya pemerintah untuk melakukan percepatan penanganan wabah corona.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan aliran dana masuk pada minggu pertama ini menjadi momentum pembalikan setelah adanya dana asing yang keluar (outflow) pada April 2020 lalu. Berdasarkan data BI, sepanjang April 2020 terjadi siklus inflow dan outflow yang beriringan.
Secara detail keseluruhan aliran modal asing tercatat outflow sebesar Rp2,14 triliun. Rinciannya adalah pada minggu pertama April 2020 tercatat inflow sebesar Rp5,73 triliun, minggu kedua April 2020 tercatat outflow Rp7,98 triliun. Kemudian pada minggu ketiga April 2020 tercatat outflow Rp2,41 triliun dan padaminggu keempat April 2020 tercatat inflow 0,1 triliun, serta minggu kelima April2020 tercatat inflow 2,42 triliun.
“Sejak 1 – 5 Mei dana inflow sebesar Rp1,17 triliun padahal kalau di bulan Maret terjadi putflow sangat besar yang mencapai 121,26 triliun pada waktu itu terjadi kepanikan di pasar keuangan global. Alhamdulillah sekarang mulai terjadi inflow,” kata Perry dalam konferensi pers virtual, Rabu (6/5/2020).
Lebih lanjut, Perry menyatakan bahwa secara historis pada periode 2011 – 2019 di Indonesia, jumlah outflow relatifkecil dan dengan periode yang pendek. Sementara untuk inflow yang besardengan periode yang lebih panjang. Data menunjukkan rata-rata outflow sebesarRp29,2 triliun dengan durasinya sekitar 3-4 bulan dan diikuti inflow sebesar Rp229,1 triliun dengan durasi sekitar 21 bulan.
“Inflow di Mei dan Juni akan lebih kelihatan nanti, kami yakin inflow yang akan masuk ke SBN (Surat Berharga Negara) akan lebih besar untuk mendukung pembiayaan pemerintah dalam menangani covid-19 dan stabilitas nilai tukar rupiah,” pungkas Perry. (sdk)