KANAL24, Malang – Setelah bersepakat mendampingi RW-RW di Kota Malang menjadi Kampung Tangguh Siaga Covid-19, empat kampus di Kota Malang (UB, UIN Maulana Malik Ibrahim, UM, UNISMA) merealisasikan komitmen mereka.
Jumat (8/5/2020), digelar Training of Trainer Pemulasaran Jenazah Cara Covid-19. ToT digelar oleh Satgas Covid-19 UB selaku inisiator di GPB Lt.1 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Pemateri pada training ini adalah tim pemulasaran jenazah dep. instalasi kedokteran forensik FKUB-RSSA, yaitu dr Eriko, Sp.F, dr Arieza Sp.F, dr Reyhan, Sp.F, dan dr Fahrul Sp.F.
Perwakilan tim promosi kesehatan Satgas Covid-19 UB, dr Ayunda Dewi Jayanti Jilan Putri mengatakan Training of trainer ini dalam rangka menyebarluaskan ilmu pengetahuan tentang penanganan jenazah sesuai prosedur Covid-19. Terlebih belum semua pihak paham perbedaan tatalaksananya, sehingga dengan adanya ToT ini diharapkan dapat menjamin keamanan dan keselamatan pihak yang memulasarakan jenazah.
Peserta ToT ini dibatasi karena untuk menjaga protokol physical distancing. Peserta terdiri dari relawan dokter yang masuk tim satgas internal juga perwakilan dari satgas covid-19 universitas lain (UIN maulana malik ibrahim, UM, UNISMA), RSUB, PSC kota dan kabupaten serta ada perwakilan dari kampung yang sebelumnya sudah kami lakukan pelatihanpun ikut bergabung untuk dijadikan pelatih di kampung berikutnya.
“Harapannya dengan mengikuti ToT ini, trainer yang dihasilkan nanti mampu menjadi garda depan dalam mengajari warga lainnya, karena kita butuh berkolaborasi dengan pihak-pihak lain agar lebih banyak yang mendapat manfaatnya, yaitu mampu melakukan tatalaksana yang tepat di lapangan serta memutus stigma penolakan terhadap jenazah covid meski alhamdulillahnya di Malang masih aman,” pungkasnya.(meg)