KANAL24, Jakarta – Selama sepekan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 4-8 Mei 2020, rata-rata nilai transaksi harian menurun signifikan hingga 16,97 persen menjadi Rp5,8 triliun dari Rp6,99 triliun pada minggu sebelumnya.
Menurut Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, di Jakarta, Minggu (10/5/2020) rata-rata volume transaksi harian selama sepekan ini mengalami penurunan sebesar 2,78 persen menjadi 6,43 miliar unit saham dari 6,62 miliar unit saham pada minggu lalu.
“Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan ditutup pada zona merah dengan perubahan sebesar 2,52 persen ke level 4.597 dari 4.716 pada pekan sebelumnya,” ujar Aji.
Selanjutanya, penurunan juga terjadi pada kapitalisasi pasar BEI, yakni sebesar 2,51 persen menjadi Rp5.316,53 triliun. Namun, kenaikan terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang meningkat menjadi 503,2 ribu kali transaksi atau sebesar 0,71 persen dibanding sepekan sebelumnya.
“Investor asing pada perdagangan Jumat (8/5) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp812,71 miliar, sedangkan sepanjang 2020 nilai jual bersih asing tercatat Rp20,79 triliun,” ucap Aji.
Lebih lanjut dia menyebutkan, sepanjang pekan kemarin terdapat sejumlah pencatatan saham perdana, ETF dan obligasi. PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) resmi mencatatkan saham di Papan Akselerasi BEI sebagai emiten ke-27 pada 2020.
Pada hari yang sama, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap III-2020 senilai Rp250 miliar. Sehari berikutnya, PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II-2020 senilai Rp200 miliar.
Pada akhir pekan (8/5), PT PLN (Persero) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap VII-2020 senilai Rp1.737.135.000.000. Selain itu, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV-2020 senilai Rp225 miliar.
Masih di pekan yang sama atau Selasa (5/5), BEI menerima pencatatan perdana Reksa Dana Indeks Syailendra ETF MSCI Indonesia Universal Index. ETF dengan ticker XSMU itu merupakan ETF ke-4 yang tercatat di BEI pada 2020 dan menjadi ETF ke-42 sampai saat ini.
Aji mengungkapkan, hingga akhir pekan, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2020 sebanyak 22 emisi dari 19 emiten dengan nilai Rp20,82 triliun. Maka, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 429 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp435,53 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 116 emiten. (sdk)