KANAL24, Malang – Krisis terjadi saat pandemi berakhir. Sebenarnya krisis ini belum mulai, jadi sekarang baru mulai pandeminya. Kalau sekarang sudah ada yang mulai merasakan situasinya berat, bisa jadi sebenarnya nanti setelah pandemi ini berakhir akan lebih berat lagi, karena bisa saja krisis ini akan berlanjut. Demikian pernyataan dari Achmad Machlus Sadat (President Director Asiavesta Group-Investment and Holding Company) saat menjadi pemateri pada bincang wirausaha “Bertahan dan Bertumbuh di Masa Pandemi” yang digelar oleh Ikatan Alumni Universitas Brawijaya secara daring, minggu (10/5/2020).
Menurutnya, krisis kali ini memang luar biasa, kalau biasanya yang terjadi itu supply shock atau demand shock tapi kalau kali ini kedua-duanya dan penyebabnya adalah pandemi Covid-19.
Faktor-faktor pembentuk krisis ini mulai dari produksi, hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan politik. Krisis kali ini betul-betul menghantam semua sektor, baik itu dari sisi produksi, supply dan demand kemudian dari hutang jangka pendek, banyak sekali hutang di perbankan yang akan berantakan, hutang jangka panjang artinya hutang Pemerintah yang juga berimbas bagi banyak negara dan politik. Lalu, ada kemungkinan akan terjadi krisis politik baik di dalam negeri maupun antar negara.
“Yang perlu diperhatikan dalam krisis kali ini baik bagi perusahaan atau kita semua adalah stay healthy and stay alive. Jadi tidak ada artinya meskipun kita punya rencana atau apapun kalau kita tidak ‘hidup’, oleh karena itu tetap sehat supaya tetap bisa berpikir. Ini sebenarnya berlaku untuk perusahaan ataupun rumah tangga, jadi kita memperhatikan bagaimana cash flow/aliran dana, ini merupakan suatu tantangan tersendiri,” kata alumni FIA UB ini.
Langkah berikutnya, setelah menjaga cash flow adalah menjaga biaya agar jangan sampai ini memberatkan. Kemudian, harus bisa mengatur cash flow keluar, seperti cicilan dan kalau memang terpaksa, bisa melakukan likuidasi dari sebagian aset. Lalu memiliki inovasi, artinya harus mencari bisnis yang sifatnya long term (jangka panjang) yang dapat dilakukan dan bisa dirintis di masa sekarang ini. Di masa krisis sekarang, biasanya peluang itu pasti ada, cuma harus fokus pada long term bukan hanya sekedar sesaat saja dan harus sesuai dengan bisnis yang sedang dijalani sekarang.
“Kita harus mempersiapkan diri ke new normal. Kita tidak bisa lagi berpikir bahwa sebentar lagi krisis akan berakhir dan semuanya akan kembali seperti semula, berpikir bahwa pasar, supply, fluktuasi akan kembali seperti semula, tidak bisa. Kita harus berpikir bahwa akan terjadi perubahan besar-besaran. Krisis yang terjadi akibat pandemi ini akan berpotensi membuat tatanan dunia baru dan betul-betul berubah secara drastis,” jelasnya.
Pada umumnya, dibalik krisis selalu ada kesempatan yang cukup besar. Jadi perlu ada pemikiran seperti itu. Lalu, kapan melakukan action ? Jawabannya adalah menunggu sampai pandemi ini benar-benar mereda atau istilahnya let the dusk settle down before taking action.(meg)