KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi bulan Mei 2020 ini masih tetap lebih rendah dibandingkan data historis di tahun-tahun sebelumnya.
Biasanya pada saat momentum menjelang Lebaran inflasi tinggi karena meningkatnya permintaan barang-barang. Namun, menjelang Lebaran tahun ini, tepatnya hingga minggu kedua bulan Mei 2020, BI menyatakan terjadi deflasi sebesar 0,04 persen (mtm).
Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko mengatakan dengan asumsi tersebut maka data inflasi jelas lebih rendah dari bulan sebelumnya. Untuk perkiraan inflasi tahun kalender atau year on year (yoy) sebesar 2,08 persen. Sementara untuk inflasi tahun kalender (year to date / ytd) 0,80 persen.
Dijelaskannya bahwa penyumbang utama deflasi pada periode tersebut antara lain turunnya beberapa harga komoditas pangan. Untuk komoditas telur ayam ras terjadi deflasi -0,09, bawang putih -0,05 persen,cabai merah -0,04 persen, cabai rawit -0,03 persen, emas perhiasan -0,02 persen, kangkung dan bayam masing-masing sebesar -0,01 persen (m to m).
“Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang inflasi yaitu daging ayam ras (0,05 persen), bawang merah (0,03 persen), angkutan udara (0,03 persen), udang basah, ikan tongkol, jeruk dan air minum kemasan masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm),” papar Onny dalam keterangannya, Jumat (15/5/2020). (sdk)