KANAL24, Malang – Hari kebangkitan nasional yang diperingati tiap tanggal 20/5 ini, harus dimaknai sebagai momentum bangkit dan berkolaborasi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Semua elemen masyarakat berperan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Demikian pernyataan dari Tri Wahyu Nugroho, SP., M.Si mewakili tim UB Tech kepada kanal24.co.id, selasa (19/5/2020).
“Kalau dalam urusan teknologi, UB Tech mengambil beberapa peran, saat ini ada 2 hal yang sedang dilakukan, yaitu rekayasa sosial dan rekayasa teknis. Untuk rekayasa teknis dihandle UB Tech, seperti pembuatan ventilator, robot sterilisasi, APD, dsb. Sementara untuk rekayasa sosial digagas oleh satgas Covid-19 UB yaitu pembentukan Kampung Tangguh. Lalu, Wahyu menambahkan jika memungkinkan akan membuat rekayasa ekonomi untuk menggerakkan kembali pasar, UKM-UKM, dsb. Itu sebenarnya tahapan bagaimana kita harus bangkit dalam menghadapi Covid-19,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wakil Direktur BUA UB itu mengatakan Pemerintah pusat dan daerah, aparat TNI/POLRI tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada sinergi dan kontribusi dari masyarakat, begitupun sebaliknya.
“Seperti yang dikatakan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang berbicara tentang konsep pentahelix di kampung tangguh yang diinisiasi oleh Universitas Brawijaya kemarin, karena memang itu kebutuhannya,” imbuh Wahyu.
Untuk mewujudkan konsep pentahelix tersebut menurut Wahyu, UB Tech saat ini sudah membuat robot sterilisasi sebagai salah satu rekayasa teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk penanganan covid19. Robot yang dikerjakan oleh mahasiswa dan dosen UB ini menurut wahyu dapat menjadi spirit kebangkitan nasional baru dimana penguasaan teknologi diselaraskan dengan kebutuhan masyarakat. Penguasaan teknologi menjadi point penting untuk menambah ketahanan bangsa dan mengurangi ketergantungan dari produk negara luar.
Saat ini lanjut wahyu dibutuhkan kebangkitan untuk menguasai teknologi dengan sentuhan kebutuhan lokal dan juga menggunakan bahan baku lokal sebagai bentuk ketahanan. Teknologi ini selanjutnya juga harus ramah dengan kemampuan masyarakat. Dirinya membayangkan konsep kampung tangguh akan semakin bagus dan presisi jika didukung oleh teknologi yangtepat guna.
“Momentum kebangkitan ini tepat untuk mengajak semua Bangsa ini bangkit, berkolaborasi, tidak ada yang individualis, sehingga dengan bersama-sama bisa memotong rantai penyebaran virus Corona ini, “ pungkas Wahyu. (meg)