KANAL24, Jakarta – Transaksi akuisisi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) akhirnya terealisasi pada Rabu (20/5/2020). Terjadi transaksi dengan total nilai Rp 33,3 triliun saham BNLI di pasar non reguler pada hari rabu kemarin.
Berdasarkan data RTI, transaksi ini melibatkan 24,7,1 miliar saham BNLI. Volume transaksi ini setara dengan 88,09% dari modal disetor BNLI.
Dua kali transaksi jumbo saham BNLI terjadi di pasar negosiasi pada pukul 9.32 WIB. Dua kali transaksi ini menggunakan harga yang sama, yakni Rp 1.347 per saham. Broker pembeli pada kedua transaksi adalah Mandiri Sekuritas.
Transaksi pertama melibatkan 12,49 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 16,8 triliun. Broker penjual pada transaksi ini adalah UBS Sekuritas Indonesia.
Sedangkan transaksi kedua melibatkan 12,21 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 16,5 triliun. Broker penjual pada transaksi ini adalah CLSA Sekuritas Indonesia. Para pihak penjual dan pembeli saham BNLI adalah investor asing sehingga tidak tercatat net buy atau net sell investor asing yang besar.
Berdasarkan kepemilikan saham BNLI per April 2020, PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank sama-sama memiliki 12,49 miliar saham atau setara 44,56% saham BNLI. Kedua pemilik ini akan menjual saham ke Bangkok Bank. (sdk)