Setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan, sebentar lagi umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Hari lebaran (Hari Raya Idul Fitri) biasanya identik dengan makanan berat yang bersantan dan berlemak, apalagi tak jarang kita “balas dendam” dan makan dalam porsi yang banyak. Agar asupan makanan terkontrol saat lebaran, berikut tips dari pakar gizi Universitas Brawijaya, Leny Budhi Harti, S.Gz.M.Si.Med.
1. Menerapkan prinsip Mindful Eating, yaitu mengkonsumsi makanan dengan “niat” untuk kesehatan tubuh dan “penuh kesadaran” untuk memilih bahan makanan yang menyenangkan, bergizi, dan menyehatkan bagi tubuh. Mengkonsumsi makanan pada saat lapar, bukan karena lapar mata.
2. Mengkonsumsi jenis dan jumlah bahan makanan sesuai dengan isi piringku.
3. Hindari mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak dalam sekali makan.
4. Konsumsi makanan dengan pola makan utama dan selingan. Pola ini disesuaikan dengan kebiasaan makan individu, sebagai contoh ada Individu dengan pola makan 3x makan utama dan 2x selingan atau snack.
5. Jangan lupa untuk sarapan. Sarapan bisa dilakukan setelah sholat idul fitri. Pilihlah menu sarapan pagi yang rendah kalori namun mengenyangkan. contohnya jus buah mix tanpa gula atau smootie buah tanpa gula, salad buah, salad sayur.
Leny juga membagikan sedikit menu, yang biasa dilakukan ketika sarapan pagi, adalah membuat smootie buah yang sangat sederhana dengan cara mencampurkan air/ sari buah jeruk dan tomat/ jambu merah dengan pisang lalu diblender tanpa gula.
6. Konsumsi menu utama dengan porsi cukup dan sesuai dengan isi piringku. Menu utama saat lebaran cenderung tinggi kalori, karbohidrat, lemak, dan rendah serat. Sebagai contoh, menu opor ayam, rendang daging, sambal goreng kentang hati ampela, bihun goreng, semur, gulai dll. Dimana dalam satu meja makan akan kita temui beberapa jenis menu lauk hewani dan nabati. Pilihlah salah satu menu lauk hewani dan lauk nabati. Konsumsi menu tersebut dengan makanan pokok dan sayur seperti sambal goreng/ tumis labu siam, rebusan daun singkong, mentimun, acar, dan sayur lalapan lainnya serta buah dengan porsi sesuai anjuran isi piringku.
7. Konsumsi air putih minimal 8 gelas per hari dan hindari/ kurangi konsumsi minuman bersoda, sirup, dan minuman manis lainnya. Karena hidangan penutup saat lebaran lebih didominasi dengan makanan manis dan banyak gula/ sirup. Anjuran konsumsi gula per hari max. 4 sendok makan.
8. Pada saat lebaran banyak sekali hidangan snack/ kue-kue lebaran yang tinggi kalori, gula, dan lemak. Maka konsumsilah hidangan tersebut secukupnya dan pada waktu-waktu tertentu (waktu snack) misalnya pukul 10.00 atau 16.00.(meg)