KANAL24, Malang – Menteri Pertanian RI, Dr. Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa manajemen logistik yang baik akan membuat suatu negara memiliki stabilitas dalam logistik. Hal ini disampaikan pada diskusi virtual kelompok kerja Dewan Ketahanan Pangan, kamis (11/6/2020) melalui aplikasi zoom.
Sesuai amanat UU No. 18 tahun 2012 tentang pangan, bagi Kementerian Pertanian adalah penyediaan pangan dan mutu yang baik. Ketersediaan pangan yang menjangkau semua penduduk Indonesia dimana pun berada dan dengan harga yang terjangkau ini menjadi suatu kewajiban. Pemenuhan pangan bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan karena karakteristik produk pertanian yang dihasilkan tidak merata antar waktu dan antar wilayah serta mudah rusak sehingga resiko kerusakan produk dan disparitas harga sangat tinggi.
“Produksi sangat tergantung dengan pola panen. Sementara konsumsi pangan masyarakat relatif merata. Selain itu, kondisi geografis Indonesia yang luas dan berbentuk kepulauan menjadikan konektivitas antara wilayah produsen dan konsumen menjadi tantangan tersendiri,” kata Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan tersebut.
Lanjutnya, oleh karena itu dibutuhkan pengelolaan logistik pangan yang efektif untuk menjamin ketersediaan bahan pangan dengan biaya logistik yang efisien. Hal ini tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya dan terjangkau oleh daya beli masyarakat dalam hal ini logistik berperan penting dalam mengatasi kelangkaan stok pangan, dan disparitas harga pangan wilayah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kedaulatan pangan nasional.
Usaha ini harus dilakukan bersama-sama dengan semua stakeholder terkait baik dari dunia usaha seperti BUMN atau swasta maupun para pelaku usaha pangan lainnya. Penguatan sistem logistik pangan nasional tersebut, sangat diperlukan dalam rangka mendukung perwujudan amanat UU No.18 tahun 2012.
“Apapun tanpa stabilitas logistik akan menjadi masalah bagi sebuah negara, apalagi negara ini negara besar negara kepulauan, berarti menajemen logistik menjadi sangat menentukan,” imbuh Menteri Yasin.
Kelebihan komoditas yang ada tanpa dibarengi dengan manajemen logistik tidak akan maksimal, justru dapat menimbulkan gap-gap atau menjadi tantangan pada saatnya. Banyak daerah yang sentral komoditas, tetapi beberapa tempat dengan komoditas tertentu menjadi defisit. Ini semua menjadi tanggung jawab bersama. Saatnya negara ini mempunyai manajemen logistik yang baik.(meg)