KANAL24, Bandung – Dalam kunjungan ke Pindad, Komisi VI secara langsung mengecek perkembangan produksi ventilator yang juga direncanakan akan ekspor ke beberapa negara lain.
“Menteri BUMN melaporkan bahwa PT Pindad ikut membantu pemerintah dalam menangani Covid-19. Dengan secara khusus memproduksi alat-alat kesehatan seperti ventilator, respirator. Nah kebetulan juga kami melihat itu sudah mulai diproduksi bahkan rencananya akan masuk pasar ekspor. Karena beberapa negara sudah mengajukan permintaan ventilator kepada PT Pindad,” terang Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung seperti dilansir dari keterangan resmi DPR RI Selasa (13/7/2020).
Meski dalam rangka membantu pemerintah menangani covid-19 dengan membuat ventilator dan respirator, namun Komisi VI mengingatkan untuk tidak lupa terhadap bisnis inti Pindad yakni menjadi industri strategis yang dapat diandalkan dalam mendukung pertahanan dan keamanan negara Indonesia.
“Karena potensi yang dimiliki PT Pindad ini lumayan besar di hulunya, sehingga perlu juga dibantu oleh BUMN lain. Sehingga kita bisa mengurangi komponen impor, kita bisa lebih menjadi tuan di negeri sendiri untuk pertahanan kita,” pungkasnya.
Dijelaskan Dirut PT Pindad Abraham Mose, Pindad merupakan salah satu industri strategis yang memiliki sumber daya yang mumpuni baik itu peralatan maupun SDM-nya. Seperti saat pandemi Covid-19 saat ini, PT Pindad bertransformasi melakukan penelitian untuk membuat ventilator dan sudah lulus uji teknis dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) dan uji klinis dari Kementerian Kesehatan RI.
“Ventilator yang dibuat ini sudah lolos BPFK dan uji klinis, sehingga dalam waktu dekat kita akan bertemu Menteri Pertahanan untuk menyampaikan kepada beliau. Mungkin akan ada penyerahan ventilator-ventilator produk PT Pindad ini ke RS Angkatan Darat,” ujar Abraham
Terkait kelangsungan produksi ventilator kedepannya, Abraham mengatakan akan melihat potensi permintaan pasar. “Kalau kebutuhan ini tetap tumbuh dan berkembang serta potensi marketnya bisa dikatakan besar, maka kita akan meneruskan penelitian dan produksi, ” kata Abraham.(sdk)