KANAL24, Malang – Perum BULOG berperan dalam membantu mewujudkan ketahanan pangan, apalagi di tengah masa pandemi Covid-19 tentunya sektor pangan ini krusial terkena dampaknya. Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum BULOG, Tri Wahyudi dalam webinar Peluang Social Entreprise Sektor Pertanian di Era New Normal, kamis (16/7/2020) membeberkan peran BULOG dalam percepatan rantai pasokan dan menjaga ketahanan pangan nasional.
Tri Wahyudi mengatakan, dampak covid terhadap rantai pasok pangan BULOG di pengadaan komoditas, HPP meningkat karena supply komoditas menurun dan biaya operasional meningkat karena supply tenaga kerja dan angkutan menurun akibat beberapa daerah menerapkan PSBB. Kemudian pengadaan komoditas daging terhambat karena lockdown negara asal supplier.
Di pendistribusian persediaan, biaya distribusi meningkat karena pemerataan stok yang mendesak untuk pemenuhan paket-paket bantuan dan akibat program CSR yang meningkat. Sementara, di bidang penyaluran dan penjualan, penjualan grosir menurun karena banyak distributor yang tidak aktif akibat PSBB. Sedangkan penjualan retail meningkat, untuk paket-paket bantuan Pemerintah/institusi/BUMN/individu untuk kepentingan sosial, termasuk penjualan melalui e-commerce (ipanganandotcom).
“Terkait dengan ketersediaan dan keterjangkauan, kami sudah melakukan movement penyebaran stok dari sentra-sentra produksi ke daerah-daerah defisit, sehingga kami yakinkan kepada Pemerintah bahwa tidak ada lagi daerah-defisit yang defisit pangan. Sampai saat ini seluruh gudang BULOG di semua wilayah sudah terisi sampai ke daerah-daerah perbatasan, sehingga kami yakinkan kepada pemerintah bahwa dimanapun beras tersedia,” jelas Tri Wahyudi.
Lanjutnya, untuk strategi stabilisasi rantai pasok di sisi supply, Pemerintah menyediakan 160.000 ha ex lahan gambut yang ada di Kalteng yang mana BULOG didalamnya masuk sebagai offtaker. Para Petani juga terus didukung untuk semangat, yang mana Menteri Pertanian juga sudah mencanangkan percepatan tanam untuk panen berikutnya sehingga untuk jagung sebelum masuk 2021, stok secara nasional sudah aman.
Adapun strategi BULOG di era new normal adalah melakukan penjualan baik online maupun offline. Untuk online, BULOG melalui ipangan.com menyediakan bahan pangan yang dapat dijangkau oleh masyarakat dengan tetap tinggal di rumah. Selain itu, Perum BULOG juga mengembangkan jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 (PHK) dengan bekerjasama dengan perbankan untuk modal kerjanya. Jumlah RPK sampai dengan Mei 2020 sebanyak 52.791 RPK
“Program Rumah Pangan Kita (RPK) ini hadir untuk memberikan kesempatan pada masyarakat menjadi entrepreneur dan memulai usahanya di bidang ritel komoditas pangan serta ikut berperan dalam upaya menjaga kedaulatan dan ketahanan pangan negara,” pungkasnya. (meg)